Sri Lanka Berlakukan Jam Malam , Usai Terjadinya Bom di Hotel dan Gereja



Harian44 - Usai Terjadi nya pengeboman teror di hotel dan gereja Sri Lanka Pemerintah SriLanka menerapkan jam malam di seluruh negeri hingga waktu yang tidak ditentukan menyusul serangan terkoordinasi di sejumlah gereja dan hotel pada Minggu (21/04).
Sampai saat ini sedikitnya 208 orang meninggal dunia dan 455 lainnya mengalami luka berat dalam serangan yang bertepatan dengan perayaan Hari Paskah itu.

Menteri Pertahanan setempat mengatakan larangan keluar pada malam hari diberlakukan "hingga pemberitahuan yang lebih lanjut".

"Kami akan menempuh segala tindakan yang diperlukan untuk melawan kelompok ekstrem Teroris yang beroperasi di negara kami," tegasnya.

HIngga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Kementerian Pertahanan mengatakan serangan kemungkinan dilakukan oleh satu kelompok, tanpa merincikan kelompok yang dimaksud.

Selain memberlakukan jam malam, pihak berwenang juga sudah mulai memblokir sementara akses ke media sosial sebagai langkah mencegah berbagai spekulasi atau informasi Hoax terkait serangan tersebut.

Reaksi beberapa negara mulai bermunculan , dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia, disebutkan bahwa Indonesia sangat mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban yang terkena bencana"
Setidak nya ada delapan ledakan yang dilaporkan terjadi, di antaranya tiga gereja di Negombo, Batticaloa dan Kochchikade di Kolombo ketika dilangsungkan perayaan Paskah.

Serangan bom juga menyasar ke empat hotel, termasuk tiga hotel mewah di ibu kota: Shangri-La, Kingsbury dan Cinnamon Grand.

Adapun Perdana Menteri Inggris Theresa May mengunggah pernyataan lewat Twitter dengan mengatakan "aksi kekerasan di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka benar-benar mengerikan".

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga ikut menyampaikan belan sungkawa "duka cita mendalam" atas "serangan teroris yang mengerikan ini".

Paus Fransiskus mengecam serangan sebagai "kekerasan yang begitu kejam" dengan sasaran umat Kristen yang sedang merayakan Paskah.

Kardinal Kolombo, Malcolm Ranjith, mengatakan kepada BBC: "Situasi ini sangat sulit dan sangat menyedihkan bagi kami semua karena kami sama sekali tidak pernah memperkirakan hal ini akan terjadi dan khususnya di Hari Paskah."

Di jajaran pemerintahan, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga mengutuk serangan ini.

"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Sri Lanka untuk tetap bersatu dan kuat dalam situasi tragis ini."

Di kabarkan tidak ada WNI yang menjadi pada kejadian tersebut , Di antara 200 lebih orang yang meninggal terdapat 27 warga negara asing. Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok mengatakan seorang warga negaranya meninggal dunia. Adapun kantor berita Turki Anadolu melaporkan dua warga negara Turki juga turut menjadi korban meninggal dunia.


http://pokerjinggalogin.co/index.php

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataannya pada Minggu (21/04) mengatakan, "Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut."

Menurut Kemenlu RI, terdapat sekitar 374 WNI di Sri Lanka, termasuk sekitar 140 orang di antaranya berada di Kolombo.

Mayoritas Agama di Sri lanka yaitu Budhha , Agama Budhha tercatat sebagai agama terbesar di Sri Lanka. Berdasarkan sensus terbaru, sekitar 70,2% penduduk negara itu memeluk agama Buddha.

Agama itu dianut oleh etnik Sinhala yang merupakan etnik mayoritas. Buddha mendapat tempat utama dalam hukum di Sri Lanka dan bahkan secara khusus dicantumkan dalam konstitusi.

Selain Buddha, terdapat pula penganut Hindu sekitar 12,6% dan Muslim sekitar 9,7% dari total penduduk.

Berdasar sensus tahun 2012, sekitar 1,5 juta penduduk Sri Lanka beragama Kristen, sebagian besar adalah Katolik Roma.