Sebuah Monster Plastik Jadi Simbol Kampanye Tolak Plastik Sekali Pakai


harian44 – Dini hari, Minggu (21/7/2019), terlihat adanya sebuah pemandangan yang berbeda di depan Monumen Nasional (Monas). Segumpalan sampah plastik berbentuk ikan besar yang memiliki tinggi   meter mendarat di depan bangunan yang menjadi simbol dari Kota Jakarta tersebut.

Ikan besar tersebut memiliki berat yang diperkirakan mencapai 500 kg. Jika dapat terisi penuh dengan sampah plastik. Monster Plastik tersebut rupanya bukan hanya semata-mata muncul di Monas. Namun, malah menjadi simbolisasi darurat  akan ' Tolak Penggunaan Sampah Plastik Sekali Pakai ' yang diadakan oleh sejumlah komunitas peduli lingkungan.

Banyaknya sampah plastik yang menyelimuti kerangka ikan ini terdiri dari berbagai jenis plastik. Diantaranya seperti plastik kresek, kemasan makanan, botol plastik, gelas plastik, hingga tutup botol minuman kemasan yang hadir dari Bali maupun dari Pulau Seribu. Menteri Kelautan dan juga Perikanan Susi Pudjiastuti, juga turut hadir dalam kampanye tersebut. Susi juga mengungkapkan bahwa masyarakat harus tetap merubah perilaku untuk tidak menggunakan sampah plastik yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar.

" Bayangkan, jika 500 monster ini dihasilkan setiap hari oleh penduduk di Jakarta. Apakah itu tidak menakutkan? Jadi kita semua harus memulai untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, " ucapnya dalam acara yang digelar saat Car Free Day (CFD) tersebut.

Saat dirinya sedang naik ke ke atas panggung, Susi juga sudah mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berkomitmen dan mengurangi penggunaan sampah plastik dalam sekali pakai.

" Mudah-mudahan pulang kita berkurang, kalo disini ada sekitar 1000 orang maka 1000 plastik kresek hilang dan juga 1000 sedotan pun akan hilang setiap hari. Tularkan hingga menjadi ratus ribu hingga menjadi jutaan. Jika tidak bisa ? maka di tenggelamkan," ucap Susi.

Menurutnya, masih ada banyak dari masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tak menggunakan plastik sekali pakai ini. Hal tersebut yang membuat Indonesia kita ini menduduki peringkat ke-2 sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar setelah China.

Dihadiri 1200 Peserta Aksi Kampanye

Selain Menteri dari Kelautan dan juga Perikanan, aksi tersebut juga diramaikan oleh Kaka dan Ridho Slank, Navicula dari Bali serta sejumlah tokoh lainnya. Hadirnya dari sejumlah musisi ini diharapkan mampu mengajak para masyarakat untuk dapat mengurangi penggunaan sampah plastik lewat dinamika musik yang begitu akrab.

Kaka juga sempat menyanyikan sebuah Lagu Indonesia Pusaka dan Bagimu Negeri untuk simbol cintanya terhadap tanah air dan bangsa. Ia juga ikut berkampanye lewat jargon ' Tolak Penggunaan Tas Kresek dan Sedotan Plastik ' bersama Menteri Susi yang disambut antusias oleh masyarakat.
Kampanye ini sedikitnya dapat mendesak tiga poin yaitu pertama, agar pemerintah bisa melarang penggunaan plastik sekali pakai. Kedua, pemerintah memperbaiki sistem tata kelola sampah yang sudah berupa sistem pemilahan sampah dan juga dukungan akan produksi kemasan pro-lingkungan. Ketiga, agar produsen serta pelaku usaha dapat bertanggung jawab atas sampah plastik untuk diambil kembali dan bisa berinovasi menjadi ramah lingkungan.


Ada juga sejumlah organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup seperti, Pandu Laut Nusantara, Gerakan Indonesia diet Kantong Plastik, Beach Clean Up Jakarta, EcoNusa, Walhi, dan Greenpeace Indonesia yang telah berkolaborasi merangkai sampah plastik menjadi sebuah monster plastik.


Aksi yang dihadiri sebanyak 1200 peserta ini, diharapkan dapat menjadi para semangat baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta agar mau merubah pola hidup mereka. Selain itu, kampanye ini juga ingin merubah masyarakat sadar bahwa pentingnya melestarikan lingkungan khususnya ekosistem di laut.