Kemunculan Ikan Oarfish Pertandan Datangnya Gempa

 
http://harian44.blogspot.com/
Baru-baru ini sebuah oarfish sukses ditemukan tewas di sebuah pantai di Mindanao utara, oarfish yang diketahui adalah bukan pertama kali ditemukan Pada tanggal 8 Februari lalu, oarfish juga ditemukan tewas di sebuah pantai di Agusan del Norte, ikan yang ditemukan hanya dalam dua hari sebelum gempa mematikan berukuran 6,7 pada Skala Richter yang melanda Surigao City, Filipina.
Sementara itu, oarfish lainnya juga ditemukan tewas di Carmen, sebuah kota di Agusan del Norte, Filipina. Penampakan terbaru dari ikan oarfish ditemukan baru-baru di Barangay Guşă, Cagayan de Oro City. Warga setempat mengatakan bahwa oarfish ikan ditemukan memiliki panjang sekitar 15 meter, ikan pertama ditemukan masih hidup, tetapi Meninggal tak lama kemudian.

Ketika ikan oarfish besar ditemukan terdampar di Mindanao, beberapa penduduk lokal akan Memprediksi gempa. Dua hari kemudian, gempa berkekuatan 6,7 pada skala Richter melanda Kota Surigao, yang terletak di Mindanao. Penduduk setempat sekarang takut untuk ulasan Ulasan keselamatan mereka, Karena oarfish telah Dianggap pertanda bencana. Ikan Oarfish sendiri, dalam cerita rakyat Jepang yang dikenal sebagai dewa utusan laut, pengiriman pesan dari bencana yang akan datang.

Sebelum tsunami besar melanda Jepang pada 2011 lalu, beberapa oarfish dilaporkan ditemukan tewas oleh nelayan di pantai Jepang. nelayan Jepang oarfish Juga Dilaporkan melihat puluhan orang mati terdampar, tidak lama setelah gempa berkekuatan 8,8 pada Skala Richter melanda Chile pada Maret 2011.
www.pokerjingga.org
Ikan Oarfish adalah jenis ikan yang Hidup di laut dalam, ikan biasanya dapat ditemukan di kedalaman laut 200 sampai 1000 meter. Oarfish dapat tumbuh hingga 50 kaki dan berat hingga 600 pound. Para ilmuwan percaya bahwa oarfish akan berenang ke permukaan laut dan tinggal di dekat pantai, ketika mereka merasa sakit atau mati.

Kiyoshi Wadatsumi, seorang ahli ekologi seismolog Jepang, dalam sebuah wawancara dengan The Japan Times, mengatakan bahwa ikan yang hidup di dasar laut, lebih sensitif terhadap pergerakan lempeng bumi yang menyebabkan gempa bumi, dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di dekat permukaan laut. Menurut Kiyoshi Wadatsumu, Ahli Seismologi ekologi, jepang, ikang yang hidup dekat dnegan dasar laut dalam, memiliki sensitif lebih tinggi terhadap gerakan lempengan bumi.