Satu Keluarga Bunuh Diri Dengan Minum Pestida


http://harian44.blogspot.com/
 Nasib tragis dialami oleh salah satu keluarga di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak putus asa bunuh diri, diduga dengan minum pestisida racun yang telah dicampur dengan minuman ringan.
Penyebab tidak diketahui mereka putus asa untuk mengambil hidupnya sendiri seperti. Tapi kecurigaan kuat bahwa mereka putus asa bunuh diri karena putus asa karena penyakit yang dideritanya.

Dari informasi yang dihimpun, korban adalah Kadek Artaya (32) dan istrinya Kadek Suciani (27) dan dua anak-anak mereka yaitu Putu Wahyu Adi Saputra (7) dan Kade Dwi Cahya Putri (3).

Diduga mereka minum racun sebelum fajar. Empat korban pertama kali ditemukan oleh Made Suardana yang merupakan ayah dari Kadek Artaya. Sekitar 06:00 Terbuat Suardana pagi pulang dari pasar. Dia melihat lampu di rumahnya masih menyala. Dia kemudian mengambil inisiatif untuk memeriksa rumah anak.

Namun, dari tiga kamar di rumah anak dari kamar dalam keadaan terkunci. Dari bau menyengat gas. Terbuat Suardana akhirnya mengambil inisiatif untuk memecahkan ruang terkunci.

Ia kemudian memberi air kelapa sebagai penetral racun. Sayangnya, usahanya itu sia-sia. Keempatnya kemudian dirujuk ke klinik terdekat. Dari hasil pemeriksaan, korban keempat adalah dalam keadaan tak bernyawa. Paman korban, Gede Suarsana aneh mengaku tidak ada tanda-tanda keluarga korban sebelum pemotongan hidupnya sendiri.

Hanya, Suarsana klaim sering mendengar keluhan tentang penyakit korban istri dan anak pertama. Korban yang bekerja sebagai tukang itu mengaku tidak memiliki dana yang cukup untuk mengobati penyakit istri dan anak secara berganti-ganti menurun.
www.pokerjingga.org
Dari hasil olah TKP (Kejadian Kasus), kepala polisi Tejakula, AKBP Mangku Putu Yasa mengatakan, polisi menemukan bukti berupa dua botol Sprite dan satu jenis pestisida setengah botol digunakan.

Polisi juga menemukan gelas yang diduga digunakan korban untuk minum Sprite dicampur pestisida.

Berdasarkan keterangan saksi di pengadilan, kata dia, korban Suciani Kadek sebelumnya mengalami berkepanjangan batuk penyakit dan anaknya bernama Putu Wahyu juga mengalami sakit yang sama. Atas dasar itu, sementara frustrasi diduga korban dengan situasi dan bertekad untuk melakukan keluarga bunuh diri