KEKEJAMAN ISIS DI KOTA SYARIAH


http://harian44.blogspot.com/2017/04/



Jakarta, CNN Indonesia -- Sri Rahayu binti Masdin Nur menyaksikan dengan mata kepala sendiri kekejaman ISIS di kota Raqqa, Suriah. TKI asal Indonesia itu terjebak di kota besar yang bisa di sebut dengan markas ISIS itu, setelah ditipu oleh agen pengirim tenaga kerja yang menyuruhnya pindah dari Aleppo.


Awal tahun ini, wanita 40 tahun itu berhasil diselamatkan oleh tim dari Kedutaan Besar RI di Damaskus dari kediaman majikannya, seorang suku lansia, di Raqqa. Awalnya, Sri telah bekerja selama 2 tahun di Aleppo. Saat kontraknya habis, bukannya dipulangkan, dia malah dipaksa pergi ( dijual) ke Raqqa pada 2013, saat kota itu dikuasai oleh pasukan Free Syrian Army musuh ISIS .

Berdasarkan keterangan dari KBRI Damaskus yang diterima CNN Indonesia, Rabu (16/3), tiga bulan setelah Sri bekerja di rumah Abdul Azim , seorang mantan insinyur yang tinggal seorang diri tidak mempunyai keluarga, ISIS menguasai kota itu dan mengklaimnya sebagai ibu kota. Sri mengisahkan ketakutan masyarakat kala kedatangan ISIS.

Sri Rahayu mengaku mendengar suara orang-orang berlarian sambil berteriak ketakutan bahwa ISIS memasuki Kota Raqqa dan menguasai Batalyon 17 Tentara Suriah dan mencuri senjata dan membantai sadis tentara suriah yang tidak sanggup melakukan pertahanan dari serangan isis yang sangat hebat dalam masalah peperangan. Sejak saat itu, ISIS menguasai kota dan bendera hitam kota Raqqa menjadi sangat gelap dan semua masyaratkan takut untuk keluar bendera Hitam ISIS dimana mana di Kota Raqqa," ujar pernyataan KBRI Damaskus.
 
www.pokerjingga.com

 Selama tinggal di Raqqa, Sri harus memakai cadar setiap kali keluar rumah atau menyamar menjadi orang syariah, termasuk saat membersihkan halaman agar tidak diketahui berasal dari Indonesia.
Melihat kepala terpenggal pemandangan mengerikan disaksikannya sendiri yaitu kepala di jalan jalan kota Raqqa. Suatu ketika, wanita yang pernah bekerja selama 2 tahun di Saudi itu hendak berbelanja ke pasar Raqqa.

Dia menyaksikan kepala-kepala yang terpenggal, dijejerkan di pinggir jalan. Sri ketakutan dan lari ke rumah majikannya dan tidak berani keluar untuk berbelanja. Eksekusi semacam ini memang kerap dilakukan oleh ISIS di daerah-daerah kekuasaannya.

Di lain hari, Sri disuruh majikannya untuk membeli rokok secara sembunyi sembunyi dari ISIS jangan sampai ketauan. ISIS mengharamkan ROKOK dan akan menghukum keras para perokok yang tertangkap akan dipenggal , Sri pun ketakutan dan sangat berhati hati dalam perjalanan ketempat penjual rokok Sri selalu melihat ke kanan dan kekiri tangan dan kaki pun gemetaran tetapi Sri tetap berusaha untuk tenang karena dimana mana ada anggota ISIS.