Jalan TOL Medan keKawasan Danau Toba yang akan membuat perjalanan lebih mudah ke tempat Wisata Danau Toba- MEDAN
Jalan TOL Medan keKawasan
Danau Toba yang akan membuat perjalanan lebih mudah ke tempat Wisata Danau Toba-
MEDAN
Salah satu dari 10 tempat wisata prioritas yang akan dikembangkan adalah kawasan Danau Toba, Pulau Samosir, dan daerah sekitarnya. Ditetapkannya kawasan wisata di Sumatera Utara itu sebagai tempat wisata prioritas adalah demi meningkatkan kunjungan wisatawan seluruh dunia menjadi 1 juta orang pada tahun 2019.
Kementerian Pariwisata menyebutkan, turis asing yang dibidik berasal dari Asia seperti Malaysia dan Singapura, Eropa Belanda, Australia, dan Amerika Serikat. Sementara turis dalam negeri yang dibidik adalah dari Pulau Jawa dan Sumatera.
Kementerian Pariwisata menyebutkan, turis asing yang dibidik berasal dari Asia seperti Malaysia dan Singapura, Eropa Belanda, Australia, dan Amerika Serikat. Sementara turis dalam negeri yang dibidik adalah dari Pulau Jawa dan Sumatera.
Mereka diharapkan berkunjung ke kawasan-kawasan Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Tuk-Tuk, Ambarita, Simanindo ,agar mereka dapat merasakan keindahan dari tempat wisata Sumatra Utara tersebut wisata tersebut adalah tempat yang sering dikunjungi oleh turis turis tetapi jalan ketempat tersebut masih kurang mendukung atau susah dilalui.
Kesuksesan rencana besar tersebut hanya bisa diwujudkan dengan pembangunan Jalan tol Tebing Tinggi-Siantar, dan fasilitas wisata baru macam geopark, wisata olahraga air, dan hiburan. Selain itu, diperlukan juga pendirian badan pengelola yang memiliki kewenangan hukum dalam mengembangkan kawasan sekitar. Khusus pengembangan akses jalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Untuk Danau Toba dan Pulau Samosir serta 9 tujuan wisata prioritas lainnya sepanjang 500 kilometer, membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar pertahun.
Kesuksesan rencana besar tersebut hanya bisa diwujudkan dengan pembangunan Jalan tol Tebing Tinggi-Siantar, dan fasilitas wisata baru macam geopark, wisata olahraga air, dan hiburan. Selain itu, diperlukan juga pendirian badan pengelola yang memiliki kewenangan hukum dalam mengembangkan kawasan sekitar. Khusus pengembangan akses jalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Untuk Danau Toba dan Pulau Samosir serta 9 tujuan wisata prioritas lainnya sepanjang 500 kilometer, membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar pertahun.
"Kalau 100 kilometer dikali Rp 5 miliar, jadi pemerintah harus punya Rp 500 miliar setiap tahun untuk kawasan wisata," ujar Jenderal Bina Marga Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto Husaini .
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kata Hediyanto, berencana membangun dan meningkatkan akses jalan ke kawasan wisata tersebut. Mulai dari membangun Jalan Danau Toba di Pulau Samosir, hingga memperbarui dan melakukan peningkatan jalan.
"Saya baru mau ke Danau Toba, mau melihat apa yang harus dibangun di Danau Toba, Pulau Samosir. Ini jalan wisata, saya harus melihat jalan kabupatennya juga, jadi pemerintah pusat membangun wisatanya di mana," ucap Hediyanto.
Biasanya, kata Hediyanto, objek wisata dapat dikeluarkan melalui jalan kabupaten yang dibiayai pemerintah daerah, bukan jalan nasional yang dibiayai pemerintah pusat. Namun, karena telah menjadi destinasi wisata strategis, pemerintah pusat akan mengambil alih pembangunan jalan tersebut menjadi jalan nasional. Balai Besar mengembangkan Jalan Nasional Wilayah Sumatera Utara, sendiri sudah mengajukan daftar usulan paket kegiatan untuk tahun 2016-2019. Tahap pertama biayanya mencapai Rp 20 miliar lebih dan selanjutnya diperhitungkan Rp 51 miliar hingga Rp 97 miliar setiap tahunnya, hingga 2019 nanti bisa selesai.