Tak Mampu Sewa Ambulan, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya dalam Tas

Tak Mampu Sewa Ambulan, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya dalam Tas

http://harian44.blogspot.com/


Aspin Ekwandi, warga Desa Sinar Bulan, Bengkulu, mau tidak mau harus menyembunyikan jasad bayinya ke dalam tas dan membawanya pulang.
Bukan itu saja, Aspin juga harus naik kendaraan umum untuk hendak pulang ke rumahnya dari rumah sakit sambil menyembunyikan jasad bayi tersebut, karena dia tidak mampu menyewa ambulan dengan harga sebesar Rp 3,2 juta.

Kejadian ini bermula saat istri Aspin, Sri Sulismi, mengandung anak keempatnya yang divonis dokter mengalami kelainan paru paru dan jantung, sehingga harus dilakukan operasi caesar.

Pada waktu itu, operasi caesar dilakukan di RSUD Kabupaten Kaur menggunakan sistem pembayaran BPJS. besok nya bayi harus dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Bayi kami sempat dirawat selama satu malam, masuk UGD kemudian dipindahkan ke ruang anak untuk penanganan bayi prematur, lalu keesokan harinya bayi kami telah meninggal dunia," tutur Aspin,

Saat ingin membawa jenazah bayi menuju kampung halamannya, Aspin bersama kerabat yang mendampingi menanyakan biaya sewa ambulan ke bagian rumah sakit. Pihak rumah sakit pun menjelaskan bahwa biaya sewa ambulan sebesar Rp 3,2 juta.

"Saya sudah mencoba menawarnya, tapi tegas mereka katakan tidak bisa ," ujar Aspin.

Aspin yang tidak memiliki uang banyak, rasa panik bercampur sedih. Dia mencari jalan keluar agar jenazah bayinya bisa dibawa pulang dan dimakamkan.

www.pokerjingga.org

Tak punya pilihan lagi ,Akhirnya Aspin memasukkan jasad anaknya ke dalam tas pakaian dan pulang menggunakan kendaraan umum.

"Di dalam mobil sopir meminta saya agar tas diletakkan di bagasi, saya pun menolak dengan alasan di dalamnya kue untuk acara pernikahan saudara, untung sopir tidak curiga," kata dia.

Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halamannya, tas berisi jenazah bayi itu dipangku Aspin.

Perjalanan kurang lebih selama 5 jam, Aspin berusaha agar tidak menangis untuk menghindari kecurigaan pengemudi selama di angkutan umum.Sesampai di kampung halamannya jenazah bayinya itu langsung dikebumikan.