WAPRES JUSUF KALLA TEGASKAN TIDAK ADA NEGARA MAJU TANPA KEDAMAIAN


WAPRES JUSUF KALLA TEGASKAN TIDAK ADA NEGARA MAJU TANPA KEDAMAIAN


http://harian44.blogspot.com/


Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres Jusuf Kalla) mengatakan, kedamaian merupakan syarat bagi suatu negara dapat  menjadi negara maju yang makmur.


Tidak ada negara yang maju tanpa kedamaian dan Toleransi. Kedamaian artinya saling menghormati, hidup rukun dengan sebaik-baiknya, saling mengamalkan keyakinan kita dan selalu bertoleransi sesama penduduk secara baik, kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Pekan Kerukunan Nasional 2017 dan Acara pembukaan Global Christian Youth Conference, di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Minggu  23/4/2017


Dikutip dari Antara, Wapres Jusuf Kalla mengatakan, dalam menjaga kerukunan dan perdamaian maka mengutamakan persatuan dan menghormati perbedaan. Semua agama, menurutnya, mempunyai tujuan yang sama yaitu kebaikan dan tidak ada agama yang menghendaki keburukan .

Agama-agama memiliki persamaan percaya dengan yang maha kuasa, maha pengasih dan maha penyayang, meskipun dengan istilah dan pemahaman yang berbeda dan ajaran yang berbeda namun pastinya mengajarkan tentang kebaikan.
Agama juga mempercayai adanya hari kemudian setelah kehidupan. "Artinya apa, apa yang diperbuat di dunia ada balasan di hari itu," ujar Jusuf Kalla.

Untuk itu, ia menambahkan, meskipun secara ritual dan cara beribadah namun demikian saling menghormati dalam perbedaan atau Bhineka tunggal ika dalam berwarga atau saling bertoleransi sesama umat manusia.
Wapres Jusuf Kalla memaparkan, menghormati perbedaan merupakan syarat penting untuk meraih kemajuan suatu bangsa. Toleransi, saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan.

Walaupun tentu menghormati artinya tidak mencampuri satu sama lain urusan internalnya, tidak mencela tapi menghormati perbedaan, itulah akan menjadikan masa depan yang baik suatu bangsa," beber dia.

Wapres Jusuf Kalla dalam kesempatan itu memuji Sulawesi Utara yang telah mampu menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama, padahal tetangga di Timur dan Selatan, sekitar sempat mengalami konflik pada 15 tahun silam.


www.pokerjingga.com


Gubernur Sulawesi Utara Olly dalam laporannya mengatakan kehidupan masyarakat Sulut hingga saat ini berjalan rukun dan bertoleransi meski dalam kehidupan bergama yang beda. Hal ini berkat kerja nyata dan pengabdian yang tulus dari pemangku kepentingan seperti TNI , Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Di sisi lain, menurut Olly, masyarakat hidup rukun dan damai karena manusia hidup untuk memanusiakan yang lain. "Kesadaran untuk senantiasa hidup berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan manusia, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan lingkungan, karena kita makhluk Tuhan," ungkap dia.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan, Pekan Kerukunan Nasional bukan agenda seremonial semata, melainkan kebutuhan. Peserta dapat secara langsung kehidupan yang rukun dan damai di Sulut sehingga dapat diadopsi daerah lain.