Tekan Kriminalitas, Polres Jaktim Kerahkan Tim Penembak Jitu
Polres Jakarta Timur membentuk tim sniper atau penembak jitu. Tim itu dibentuk untuk menekan kriminalitas serta mengantisipasi terorisme di pusat keramaian.
"Awalnya kita mereferensikan pola serangan polisi di lapangan, termasuk targetnya kepolisian dan masyarakat, lalu kita melakukan review alat apa saja yang cocok digunakan. Maka dari itu tim sniper cocok ditempatkan di menara pengamatan yang akan kita pasang di beberapa titik keramaian," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo dalam keterangannya yang diterima detikcom, Senin (29/5/2017).
Personel tim itu nantinya akan mengenakan rompi antipeluru serta balaclava (penutup kepala dan wajah). Andry mengatakan berdasarkan pengalaman teror bom di Kampung Melayu beberapa waktu lalu, tim itu diharapkan bisa meminimalisasi kejadian serupa.
Selain itu, menurutnya, penggunaan menara pantau juga dianggap lebih efisien ketika petugas melakukan penjagaan pengamanan di lokasi.
"Tentunya anggota dari kita yang sudah terlatih, kemarin sudah ada 62 orang, kita pilih yang terbaik yang bisa menembak itulah yang kita terjunkan. Nantinya menara pos pantau akan ada 2 anggota personel yang akan berjaga secara bergantian selama 24 jam, begitu juga ketika ada laporan dari warga yang bersifat segera mereka harus on time berada ke titik lokasi," jelas Andry.
Saat ini, Andry mengatakan persiapan seluruh fasilitas termasuk menara pantau yang akan ditempati tim sniper. Proses seleksi anggota tim ini pun masih berlangsung, rencananya tim sniper beranggotakan polisi yang sudah teruji secara mental dan fisik.
"Anggotanya sudah teruji mental dan fisiknya, senjata yang digunakan efektif sekitar jarak 100-200 meter intinya agar menjaga keamanan masyarakat," kata Andry.
"Anggotanya sudah teruji mental dan fisiknya, senjata yang digunakan efektif sekitar jarak 100-200 meter intinya agar menjaga keamanan masyarakat," kata Andry.