Khatib Singgung Kasus
Ahok Saat Ceramah,Jemaat Bubar
Isi khotbah salat Idul Fitri di
Alun-alun Gunungkidul, DI Yogyakarta menjadi perbincangan. Khatib Ichsan
Nuriansah Bajuri sempat menyinggung kasus penistaan agama yang menjerat Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) dalam isi ceramahnya.
Cerita salah satu jamaah salat Idul Fitri di Alun Alun Kota Wonosari Gunungkidul, Salah satu warga Bejiharjo mengungkapkan saat mengikuti khotbah sehabis salat Idul Fitri, khatib menyinggung soal penistaan agama oleh mantan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dia bersama empat orang anggota
keluarganya sengaja salat Id di alun-alun kota Wonosari karena dekat berjarak kurang
dari 500 meter dari rumahnya. Saat itu alun-alun penuh jamaah.
Saya bersama lima orang anggota
keluarga. 3 laki-laki dan dua perempuan..
Saat awalnya masih banyak jamaah
yang terus mendengarkan khotbah, tapi sekitar 10 menit kemudian banyak jamaah yang
meninggalkan lapangan.
"Banyak yang langsung bubar,
keluar lapangan. Saya bersama keluarga langsung ke pinggir ke arah kantor
kabupaten. Ternyata banyak juga yang meninggalkan alun-alun," katanya.
Menurutnya selama perjalanan
pulang, beberapa warga sekitar membicarakan isi khotbah yang disampaikan oleh
khatib.
"Banyak tetangga sehabis
salat id, saat pulang yang membicarakan isi khotbah yang tidak pada tempatnya.
Sampai rumah ya banyak yang ngomongkan soal itu,"
Ketua Perayaan Hari Besar Islam
(PHBI) Wonosari Gunungkidul, Iskanto menyayangkan materi khotbah Ichsan.
Menurut dia sebenarnya apa yang disampaikan Ichsan faktual, tapi tidak layak di
sampaikan ke masyarakat secara terbuka.
Ya kalau buat dikonsumsi (masyarakat)
umum kurang pas lah.
Menurut Iskanto seharusnya
khotbah khatib menghindari materi isu-isu politik, apalagi isu tersebut dapat
memecah belah masyarakat. "Tapi memang isi materinya faktual,"
sebutnya. Padahal seharusnya seorang khatib disebut Iskanto, dapat memilah
materi apa yang pantas disampaikan ke masyarakat, agar khotbahnya tak
menimbulkan polemik.
Iskanto melanjutkan, memang
penunjukan Ichsan sebagai khatib di Alun-alun Gunungkidul tidak melalui proses
seleksi, hanya asal tunjuk. Apalagi Ichsan dipandang sebagai orang berilmu dan
biasa berkhotbah, apalagi Ichsan disebutnya aktif sebagai pengurus organisasi
kemasyarakatan di DIY, dan juga mengajar di salah satu kampus swasta di Yogya.
"Ya kami tidak menyangka isi
khotbahnya seperti itu," lugasnya. "Kalau pertimbangan kami memilih
khatib (Ichsan) karena dia memang sudah biasa menyampaikan khotbah. Tapi kalau
dia (Ichsan) menyampaikan khotbah seperti itu bukan jangkauan kami selaku PHBI.
Tapi karena dia sendiri yang menyampaikan materi seperti itu," tambah
Iskanto.
Kontroversi khotbah yang
disampaikan Ichsan juga disayangkan Bupati Gunungkidul, Badingah. Dia mengaku
kecewa setelah mendengar ceramah yang disampaikan Ichsan. Hari pertama lebaran,
Badingah memang mengikuti salat Idul Fitri di Alun-alun Gunungkidul.
"Tidak menyangka, setelah mendengar ceramah buat berdiri saja sulit.