Pesan Jokowi Jika
Kalteng Jadi Ibu Kota
Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah telah menyiapkan lahan 300.000-500.000 hektare lahan kosong jika
nantinya Kalteng ditunjuk sebagai ibu kota negara Indonesia. Presiden Joko
Widodo berpesan kepada Pemprov Kalteng agar tidak menggusur dusun dan desa yang
ada.
Pak Presiden juga
mengatakan jangan sampai menggusur-gusur dusun dan desa. Tentu dengan Kalteng
yang luasnya luar biasa ini, perintah Pak Presiden (siap kami laksanakan)
Sugianto langsung mengumpulkan
Wali Kota Palangka Raya, Bupati Katingan, Bupati Gunung Mas, dan Dinas
Kehutanan Kalteng untuk menyampaikan pesan Jokowi tersebut. Mereka juga terbang
menggunakan helikopter guna meninjau lahan yang telah disiapkan dari atas.
Sekarang saya selaku gubernur kan
cuma menunggu. Suka atau tidak suka, mau tidak mau, kalau memang pusat
menginginkan, ya kita mengaminkan. Saya sebagai bapak orang banyak, wakil
pemerintah pusat di daerah, pasti tunduk dengan perintah Presiden.
Sugiato juga berharap adat
istiadat dan budaya masyarakat lokal, khususnya warga Dayak, tetap terjaga jika
nantinya Kalteng ditunjuk menjadi ibu kota. Dia menyebut masyarakat Dayak
sangat menjaga kearifan lokal.
Kalteng ini kan adat istiadatnya
agak mirip dengan Bali. Hindu kan ada di sini, Islam-nya sekitar 74%, dan
sisanya agama lain, sama dengan Bali. Kita kan ada adat istiadat Rumah Betang.
Rumah Betang itu sukunya suku dayak, tapi di dalamnya bermacam agama, Konghucu
saja yang nggak ada," tuturnya.
Sugianto mengatakan belum ada
pembicaraan khusus pemerintah pusat kepada pihaknya soal rencana pemindahan ibu
kota. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah sekali
menanyakan kondisi Kota Palangka Raya dan sekitarnya.
Belum ada (pembicaraan khusus),
cuma waktu itu ada juga kunjungan dari Kepala Bappenas, beliau menyampaikan,
menanyakan soal Kota Palangka Raya dan sekitarnya. Saya jawablah, kalau memang
jadi diletakkan di sini, di tiga daerah (Kota Palangka Raya, Kabupaten
Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas), kita juga Kalteng punya laut.
Sugianto juga menyebut Kalteng
belum seperti provinsi lain yang pembangunannya pesat. "Kalteng mungkin
provinsi yang paling tertinggal dari beberapa provinsi yang lain. Pelabuhan
samudranya kita belum ada, jalan-jalan di daerah Kalimantan yang lain, kan
mungkin karena sudah dieksploitasi tambang dan minyaknya, termasuk Kalsel. Lalu
Kalbar juga yang berbatasan dengan Malaysia. Lalu Kaltim juga. Jadi Kalteng itu
ibarat raksasa yang belum dibangunkan.
Kondisi geografis Kalimantan
Tengah juga dinilai layak menjadi ibu kota negara. "Kalimantan Tengah kan
nggak ada gempa bumi. Lalu kalau andai kata dibahas masalah asap, ini kan
tergantung pimpinannya. Amerika saja di California bisa kebakaran. Itu kan
tergantung manusianya. Yang penting kan budaya, manusia, dan lingkungannya
terjaga. Dayak ini kan ada Dayak pedalaman dan Dayak pantai. Jadi ada dua
budaya, Dayak pedalaman dan pesisir. Pesisir ini yang masih ada nuansa
Islam-nya. Yang pedalaman, itu yang ada Hindu-nya