Badai Harvey di Houston, 120 Tempat Tinggal WNI Terendam
Harian44 - Hujan deras dan angin badai masih menerjang wilayah Houston, Amerika Serikat (AS). 120 tempat tinggal WNI diperkirakan ikut terendam air.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu M Iqbal dalam keterangannya, Kamis (31/8/2017), mengatakan curah hujan yang deras dan angin badai masih mendera wilayah Greater Houston dan wilayah sekitarnya hingga mencapai 40 inchi.
Menurutnya, pemerintah setempat telah mengeluarkan kebijakan mandatory dan voluntary evacuation kepada warga Houston yang wilayahnya terkena banjir dan telah mengevakuasi lebih dari 30.000 orang.
"Menlu meminta agar KJRI Houston terus berkomunikasi dengan simpul-simpul WNI agar dapat memantau situasi WNI dari waktu ke waktu," kata M Iqbal.
Berdasarkan pantauan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), diperkirakan terdapat 120 WNI yang tempatnya tinggalnya terendam. Sebagian besar WNI telah dievakuasi ke beberapa shelter setempat, gereja, masjid Indonesia.
"Sebagian WNI lainnya memilih untuk mengungsi ke rumah sesama WNI yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka. KJRI juga memanfaatkan shelter yang ada di gedung KJRI untuk menampung WNI yang membutuhkan. Hingga kemarin terdapat 5 WNI ditampung di shelter KJRI. Mereka dalam perjalanan menuju kota lain dan terjebak akibat badai," terangnya.
M Iqbal menambahkan, KJRI Houston telah membentuk Satgas Penanganan WNI Bencana Badai Harvey dengan melibatkan seluruh staf KJRI dan tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan bantuan kepada WNI selama dan pasca badai.
"Sementara itu, diaspora di wilayah kerja KJRI Houston berupaya menghimpun dana untuk membantu masyarakat/diaspora Indonesia yang membutuhkan melalui medsos FB gofundme," ucapnya.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa WNI," ucapnya.
KJRI juga terus memantau situasi WNI dan mengidentifikasi jika terdapat bantuan yang dibutuhkan oleh WNI.
"Sementara itu, diaspora di wilayah kerja KJRI Houston berupaya menghimpun dana untuk membantu masyarakat/diaspora Indonesia yang membutuhkan melalui medsos FB gofundme," ucapnya.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa WNI," ucapnya.
KJRI juga terus memantau situasi WNI dan mengidentifikasi jika terdapat bantuan yang dibutuhkan oleh WNI.