Di Seoul Ada Kursus
Gamelan bagi Anak Muda Setempat
Sukses dengan kelas gamelan KBRI
Seoul yang dibuka untuk umum pada 13 Mei 2017, kini KBRI Seoul akan membuka
kelas gamelan Jawa khusus untuk warga Korea Selatan.
Banyaknya minat anak muda Korea
Selatan terhadap Indonesia ditangkap oleh KBRI Seoul. Mulai pertengahan bulan
depan, sebagian dari mereka diharapkan sudah mulai berlatih rutin memainkan
musik gamelan.
Ada banyak anak muda Korea yang
sudah mendapatkan beasiswa di Indonesia dan kuliah bahasa Indonesia di berbagai
universitas di Korea. Mereka semua haus terhadap pendalaman budaya Indonesia.
Dalam catatan KBRI, sejak 2009
setidaknya terdapat 196 anak muda Korea yang mengenyam pendidikan bahasa dan
budaya Indonesia melalui beasiswa Dharmasiswa. Mereka tersebar di berbagai
penjuru negeri.
Menurut Sugianto, pelatih gamelan
KBRI Seoul, sejauh ini sudah terdapat 5 warga Korea yang mendaftar. Salah
satunya seorang profesor dari Chonnam National Univeristy, pengajar musik
tradisional Korea.
KBRI berharap pada tahap pertama
ini akan diikuti 15 peserta Korea. Selanjutnya, mereka akan dikolaborasikan
dengan permainan musik modern yang bisa mengisi berbagai kesempatan yang ada.
Mengingat banyaknya warga Korea
yang tertarik terhadap budaya Indonesia, KBRI akan mencoba mengintensifkan
kursus gamelan dan diskusi tentang budaya Indonesia. Bahkan KBRI juga berharap
bisa berkolaborasi dengan Pemda di Indonesia dalam memperkenalkan budaya
Indonesia yang lebih luas.
Sejak kedatangan pelatih dari
Indonesia enam bulan silam, KBRI Seoul melakukan latihan rutin menabuh gamelan
dengan para diaspora Indonesia yang berminat. Mereka bahkan sudah beberapa kali
tampil di acara resmi Pemerintah Negeri Ginseng.
Selain itu, Umar Hadi telah
memberikan nama untuk grup gamelan di KBRI, yaitu 'Laras Garis'. Kata 'laras'
memiliki arti nada atau bunyi musik, sedangkan kata 'Garis' merupakan singkatan
dari Gamelan KBRI Seoul. Dengan demikian, nama grup Laras Garis adalah sebuah
interpretasi dari nada-nada yang mengalun indah dari KBRI Seoul.