Serangan Udara AS
Tewaskan 13 Warga Sipil Afghanistan
Sedikitnya 13 warga sipil tewas
dalam serangan udara Amerika Serikat terhadap para militan Taliban di wilayah
Afghanistan timur. Sebanyak 15 orang lainnya luka-luka dalam serangan udara
tersebut.
Pejabat-pejabat Afghanistan
mengatakan bahwa ke-13 warga sipil yang tewas berasal dari satu keluarga.
Pasukan AS-Afghanistan menyatakan tengah melakukan penyelidikan atas serangan
udara ke sebuah rumah di desa Dasht-e-Bari di provinsi Logar, dekat ibu kota
Kabul pada Rabu (30/8) waktu setempat tersebut.
"Dalam operasi, pasukan AS
diserang oleh Taliban dan pasukan asing balas menembak dan memaksa para militan
Taliban bersembunyi di rumah-rumah warga sipil di sekitarnya
Saleh mengatakan, para korban
tewas berasal dari satu keluarga dan kebanyakan korban tewas tersebut adalah
wanita dan anak-anak.
Insiden ini terjadi hanya
beberapa hari setelah pejabat-pejabat Afghan mengatakan, Angkatan Udara
Afghanistan menewaskan 13 warga sipil dalam serangan-serangan terpisah yang
menargetkan sebuah basis Taliban di provinsi Herat, Afghanistan barat.
"Saya mendengar dua dentuman
keras dan ketika saya keluar dari rumah saya, saya melihat bangunan yang
dibombardir itu hancur total," ujar saksi mata, Nazar Khan kepada AFP.
"Kami mengeluarkan
jasad-jasad dari reruntuhan dan menguburkan mereka. Ini hari yang sangat
menyedihkan bagi kami," imbuhnya seraya menyebut insiden tersebut sebagai
"pembantaian". Dikatakannya, tak ada militan Taliban yang tewas dalam
insiden itu.
Foto-foto yang beredar
menunjukkan jasad anak-anak dan wanita-wanita yang terbungkus kain kafan, saat
para kerabat bersiap untuk menguburkan mereka. Juru bicara kepolisian provinsi
Logar, Shahpoor Ahmadzai mengkonfirmasi jumlah korban jiwa tersebut.
Atas insiden ini, militer AS
menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan resmi. "Pasukan
AS-Afghanistan menanggapi semua dugaan korban jiwa warga sipil dengan serius
dan sedang bekerja sama dengan mitra-mitra Afghan kami untuk memastikan
fakta-fakta seputar insiden ini (di Logar)," demikian statemen militer AS.
Sekitar tiga pekan sebelumnya,
serangan udara AS diduga menewaskan 11 warga sipil di provinsi Nangarhar yang
bertetangga dengan provinsi Logar. Militer AS membantas keras dugaan tersebut.