Spanyol Sebut Teror
di Barcelona sebagai Terorisme Jihad
Perdana Menteri Spanyol, Mariano
Rajoy, berduka atas berbagai teror yang melanda negaranya. PM Rajoy menyebut
serangan teror di Barcelona sebagai terorisme jihad.
Saya ingin menyampaikan solidaritas saya untuk seluruh warga Spanyol, khususnya kota Barcelona, yang hari ini dilanda terorisme jihad, seperti kota-kota lainnya di dunia.
Saya ingin kata-kata pertama saya
di Barcelona menyinggung soal duka, kenangan, solidaritas untuk para korban
serangan ini, dan bagi keluarga dan rekan-rekan mereka.
Dalam insiden maut yang
terjadi,sebuah mobil van menabrak kerumunan orang di kawasan La Rambla,
Barcelona. Sedikitnya 13 orang tewas dan 80 orang lainnya luka-luka dalam insiden
itu. Pengemudi van itu berhasil melarikan diri dan tengah diburu polisi.
Beberapa jam kemudian, masih pada
hari yang sama, sebuah minibus menabrak kerumunan orang di kota pantai
Cambrils, sebelah selatan Barcelona. Sedikitnya tujuh orang, yang terdiri atas
enam warga sipil dan satu polisi, luka-luka dalam insiden ini.
Lima tersangka yang mendalangi
serangan itu, ditembak mati oleh polisi setempat. Sebelumnya dilaporkan empat
tersangka ditembak mati dan satu ditangkap. Namun satu tersangka yang ditangkap,
akhirnya tewas akibat luka-luka yang dideritanya. Para tersangka diduga hendak
mendalangi serangan bom dengan sabuk peledak, usai melakukan penabrakan.
Hari ini, peperangan melawan
terorisme menjadi prioritas utama bagi masyarakat yang bebas dan terbuka
seperti kita. Ini adalah ancaman global dan responsnya haruslah global, tegas
PM Rajoy, yang kemudian menetapkan tiga hari masa berkabung untuk Spanyol.
Kedua insiden itu sama-sama
diselidiki sebagai serangan teror oleh otoritas Spanyol. Seperti dilansir
Reuters, serangan teror di Barcelona dan Cambrils itu disebut sebagai serangan
paling mematikan di Spanyol setelah serangan bom di kereta komuter Madrid tahun
2004 yang menewaskan 191 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang lainnya.