Tentara Indonesia dan
Malaysia Sama-sama Bergerak, Ini yang Terjadi
Mudah sekali menemukan caci-maki
warganet Indonesia dan Malaysia di kolom-kolom dunia maya, seolah-olah dua
negara ini gemar berseteru tentang batas negara, kawasan yang dijaga oleh
serdadu masing-masing pihak. Namun bagaimana jadinya bila serdadu dua negara
benar-benar bergerak bersama di tapal batas.
Pada Senin pagi, melihat
pria-pria berseragam loreng di Pos Komando Taktis di Entikong, Sanggau,
Kalimantan Barat, tak jauh dari batas negara Indonesia-Malaysia. Mereka tengah
bersiap-siap untuk berpatroli ke patok perbatasan.
Namun, di antara mereka, ada
beberapa personel yang seragam lorengnya agak berbeda. Warna seragamnya agak
lebih cerah. Ternyata mereka adalah tentara Malaysia. Benar, 10 personel
Batalion Ranger Tentara Diraja Malaysia ini memang ada di markas tentara
Indonesia.
Tuan rumah, yakni Satuan Tugas
Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI dari Batalion Infanteri 131/Braja
Sakti, terlihat santai saja dengan kehadiran para Ranger Malaysia itu. Memang
ini merupakan hal yang lumrah karena pos ini merupakan Pos Gabungan Bersama
kedua negara. Kini mereka sama-sama mempersiapkan peralatan untuk melakukan
patroli patok bersama.
Peralatan yang dibawa Satgas
Pamtas RI-Malaysia adalah peta, pelacak GPS, radio handy talkie, sangkur, helm,
dan rompi antipeluru. Tentu saja mereka membawa senjata, yakni senapan Serbu 1
buatan Pindad Indonesia. Bila TNI menggendong SS1, Ranger Malaysia membawa
senapan M4A1 Carbine, senjata asal Amerika Serikat yang juga diproduksi SME
Ordnance Sdn Bhd Malaysia.
Apel pagi digelar di depan
bendera Indonesia dan bendera Malaysia yang dikerek sama tinggi. Komandan
Satgas Pamtas Letkol Inf Denny memimpin apel, 33 personel di depannya, termasuk
enam orang dari Ranger Malaysia. Denny berpesan agar semua personel menjaga
senjatanya agar tetap dalam keadaan terkunci. Ini adalah wilayah aman, tak
perlu membuka kunci senjata dan membawa serentengan amunisi di bahu.
"Dicek betul, jangan sampai
tangan kita gatal, kunci terbuka, dan nembak teman sendiri," kata Denny
kepada para personel gabungan ini.
Saling menjaga antarpersonel
adalah hal yang penting, tak terkecuali saling menjaga antarpersonel TNI dan
Tentara Diraja Malaysia.