Mengenal Petasan, Peledak yang Masih Jadi 'Idola' di Indonesia



Mengenal Petasan, Peledak yang Masih Jadi 'Idola' di Indonesia

http://harian44.blogspot.com/

Petasan atau petasan menjadi bahan peledak ringan yang masih ditemukan di Indonesia. Biasanya pada saat-saat tertentu, banyak anak-anak sampai orang dewasa yang bermain petasan. Misalnya, bila sering dijumpai pada bulan Ramadhan.

Kegemaran ini menjadi rutinitas masyarakat Indonesia untuk membelinya. Inilah yang membuat banyak pabrik dan produksi petasan masih dicintai.

Apa sejarah awal petasan?
Dari sejumlah sumber yang disebutkan, petasan ditemukan dari China. Seorang juru masak Cina mencampur tiga bubuk bubuk hitam pada abad ke-9. Ketiga bahan tersebut adalah potasium nitrat (KNO3), belerang (belerang), dan arang dari kayu (arang).

Ketiganya adalah bahan yang mudah terbakar. Orang-orang China percaya bahwa jika ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar, itu akan mengeluarkan ledakan dan suara keras untuk mengusir roh jahat.

Di era Dinasti Song didirikan pabrik petasan. Ketiga bahan itu terbuat dari kembang api hingga kembang api.

Tradisi petasan akhirnya menyebar ke seluruh dunia dan mulai digunakan dalam perayaan pernikahan, peran kemenangan, hingga upacara keagamaan. Masuknya petasan ke Indonesia juga dibawa oleh orang-orang China.

Sampai sekarang, petasan masih merupakan 'idola' di Indonesia. Biasanya petasan mulai digunakan saat memeriahkan pernikahan, ajang pergantian tahun baru, hingga perayaan hari raya keagamaan.

Namun, petasan tidak selalu membawa kegembiraan. Ledakan yang menyebabkan kebakaran bisa menyebabkan korban jiwa. Banyak kasus petasan yang menghilangkan korban jiwa. Bukan hanya pengguna, tapi juga pabrikan.

www.pokerjingga.org

Seperti ledakan yang terjadi di Kosambi, Kabupaten Tangerang, mengakibatkan 47 orang meninggal dunia. Ledakan tersebut diduga disebabkan oleh petasan dari pabrik.

"Kami baru saja memasuki lokasi kejadian (lokasi) sehingga ditemukan di gudang ada beberapa yang meninggal," kata Kapolres Metro Kanger Tangerang Kapolres Metro Kombes Harry Kurniawan saat dihubungi, Kamis (26/10/2017).