Minta Maaf soal
Gerakan Jari ke Jaksa, Buni Yani: Saya Tertekan
Buni Yani meminta maaf atas
gerakan jari yang menurut jaksa dianggap sebagai penghinaan. Buni mengaku
sedang dalam keadaan depresi sehingga mudah memprovokasi emosinya.
"Saya mohon maaf atas
kejadian tersebut, salah paham dengan jaksa, saya mohon maaf, sama sekali tidak
ada niat menghina," kata Buni di Gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung,
Jawa Barat, Selasa (17/10 / 2017). ).
Diumumkan oleh Buni setelah
pengacaranya, Aldwin Rahadian, menyampaikan pleidoi. Buni mengaku mudah
emosional.
"Saya 1 tahun ini
(kasusnya), depresi, sangat mudah secara emosional," kata Buni.
"Saya minta maaf,"
tambah Buni.
Sebelumnya, jaksa Irfan Wibowo
berencana untuk melaporkan Buni ke polisi dengan kecurigaan penghinaan dengan
gerakan jari. Insiden tersebut terjadi saat persidangan dengan agenda pleidoi
dari kamp Buni.
"Kalau diperlakukan seperti
itu, bagaimana?" dia berkata.
Namun Irfan tidak menyebutkan
kapan harus melapor Buni. Dia mengaku sedang fokus pada percobaan.
"Ada proses lebih lanjut,
tunggu sampai tanggal utama, kita masih diadili," kata Irfan.
Irfan telah menunjukkan gerakan
jari-jari Buni yang dia panggil ditujukan padanya. Dia mengaku punya bukti
rekaman.
"Ada saksi juga, dua jaksa
lainnya disini juga lihat," kata Irfan.
Insiden tersebut terjadi di
tengah persidangan ketika pengacara Buni membaca sebuah permohonan. Saat itu, menurut
Irfan, Buni menatapnya.
Kemudian Irfan menegur Buni
dengan gerakan tangan agar Buni menghadapi majelis hakim. Setelah itu, menurut
Irfan, Buni memberikan gerakan jari yang menurut Irfan dianggap menghina.
"Dia menatap saya, maka saya
sampaikan fokus persidangan dengan gerakan tangan saya, dia melihat lagi, lalu
tiba-tiba mengacungkan (jari)," kata Irfan sambil meniru gerakan jari
Buni.