Borobudur Tunggu Sidang Unesco untuk Raih Penghargaan



Borobudur Tunggu Sidang Unesco untuk Raih Penghargaan

http://harian44.blogspot.com/

Balai Konservasi Borobudur (BKB) sedang menunggu hasil persidangan Unesco untuk penerima penghargaan Memory of the World. Penghargaan tersebut merupakan program Unesco dengan tujuan untuk melestarikan kekayaan bangsa-bangsa di dunia dalam bentuk "warisan dokumenter" karena tidak material bermanfaat bagi identitas bangsa.

Kepala BKB, Marsis Sutopo menjelaskan, pihaknya telah mengajukan arsip Restorasi Candi Borobudur pada 2016 silam.

"Berkas restorasi yang kami ajukan untuk penghargaan MoW adalah sebuah dokumen dari tahun 1978 sampai 1983. Dalam bentuk foto, klise hitam putih dan berwarna hitam, slide, film, dok, gambar dan peta tua," Marsis menjelaskan kepada AFP tentang Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (19/10/2017).

Dia mengatakan usulan dari BKB saat ini masuk dalam daftar sementara di Unesco bersamaan dengan dua proposal lainnya dari Indonesia. Dua saran lainnya adalah arsip gerak non-blok dan cerita banner.

"Akhir bulan ini atau awal bulan depan, proposal ini akan dibahas dalam sidang Unesco, kami optimis, mudah-mudahan diterima dan berkualitas, kalau tidak bisa diterima, masih bisa diperbaiki jika belum fit," kata Marsis. .

Menurutnya, pemberian MOW akan bisa mendorong peningkatan status Candi Borobudur. Tidak hanya pengakuan bahwa bangunan fisik sebagai Warisan Dunia (World Heritage), juga arsip penanganan pelestarian dan restorasi ke Memori Dunia.
 
www.pokerjingga.org

Sebagai informasi, salah satu persyaratan untuk penerima penghargaan MOW adalah dokumen yang diserahkan harus asli dan disahkan. Selain itu, ia juga memiliki nilai dan kepentingan bagi berbagai negara di dunia, memberikan manfaat umum, belajar kepada publik, dan dapat diakses sebaik mungkin.

Untuk pengajuan tahun 2016, Pemerintah Indonesia melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali mengusulkan dokumen atau dokumen penting sebagai penerima MOW. Yakni arsip Konferensi Meja Bundar (KMB), tsunami Aceh, cerita Banner, dan Gerakan Non Blok (GNB).
Penghargaan MOW yang diterima selama ini adalah untuk dokumen / arsip La Galigo, Negarakertagama dan Babad Diponegoro, arsip VOC, dan Konferensi Asia Afrika (KAA).