Jokowi Kenang Saat
Main Pingpong Pakai VR dengan Bos Facebook
Presiden Joko Widodo mengenang
masa ketika dia bertemu dengan bos Facebook, Mark Zuckerberg. Saat itu Jokowi
dikenalkan dengan permainan berbasis virtual reality (VR) yang membuat dirinya
sangat terkesan.
Peristiwa itu terjadi sekitar dua
tahun lalu, saat Jokowi mengunjungi kawasan Silicon Valley di Amerika Serikat.
Jokowi bertandang ke markas perusahaan berbasis IT, di antaranya Google,
Facebook, dan Twitter.
"Saya masuk ke markas di
Silicon Valley, saya betul-betul kaget karena dunia betul-betul berubah cepat.
Ke Google saya shock dan kaget betul. Ke Plug and Play orang sudah training,
siapkan SDM dengan cara baru, hampir semua negara di situ. Masuk ke FB, Google,
Twitter," kata Jokowi dalam acara Rembuk Nasional 2017 di JIExpo
Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).
Tak hanya di Amerika Serikat,
Jokowi juga bertandang ke markas Alibaba di China. "Kita lebih kaget betul
betapa kita kalau tidak ingin ditinggal, ya secepatnya kita berubah dari semua
sektor. Kita harus berani mengubah," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, saat ini
negara yang ingin maju harus bisa bersaing dan mengikuti perubahan.
"Karena banyak dari kita yang belum sadar kecepatan perubahan internet ke
artificial intelligent," katanya.
Bicara soal perubahan tersebut,
Jokowi mengaku sangat merasakannya ketika mengunjungi markas Facebook. Saat itu
Jokowi diajak oleh Mark Zuckerberg bermain pingpong menggunakan alat VR.
"Saat saya di Facebook, saya
diajak oleh Mark, diajak saya dipasangi apa ini, saya lupa namanya, kaca (VR),
diajak main virtual pingpong. Betul-betul kayak main pingpong betul, saya 'tak'
di sini, dia 'tak' di sana. Nanti nggak ada lagi orang main pakai pingpong
benaran lama-lama. Bisa saja virtual tenis atau semuanya," kata Jokowi.
Dikatakan Jokowi, perubahan
tersebut membuat dirinya terkejut. Sebab, dia menilai Indonesia masih terjebak
pada rutinitas, termasuk salah satunya ragam fakultas yang ada di perguruan
tinggi Indonesia.
"Selama 30 tahun fakultas
kita masih sama persis. Hampir semua perguruan tinggi saya masuk omong ini.
Fakultas ekonomi, jurusan akuntansi, manajemen, ekonomi pembangunan di semua
universitas. Tapi yang tiga ini, sudah mungkin lebih dari 30 tahun. Tidak ada
yang berani membuka ekonomi digital, jurusan misalnya toko online, fintech,
kenapa tidak berani buka itu? Jurusan meme, itu saja kan berkembang,"
jelas Jokowi.
"Kalau kita tidak berani,
ini ada perubahan ilmiah dan kita masih monoton, ditinggal betul kita,"
tambah mantan Gubernur DKI ini.