Sejarah Manusia
Rayakan Natal di Luar Angkasa
Meski tanpa ada gaya gravitasi,
manusia tidak akan berhenti untuk merayakan musim liburan akhir tahun.
Manusia pertama yang menghabiskan
Natal di luar angkasa adalah astronot Apollo 8, yakni Frank Borman, Jim Lovell
dan Bill Anders. Mereka juga menjadi manusia pertama yang mengitari bulan.
Di malam Natal 1968 mereka
mengirim foto-foto yang memperlihatkan Bumi yang terbit di Bulan dengan sebuah
pesan yang direkam.
Tapi menurutAliceGorman,
antropolog antariksa dariFlindersUniversity, hasil dari upaya mereka tidaklah
semegah yang mereka perkirakan sebelumnya.
"Ada tiga pria yang terjebak
dalam kapsul mungil yang mengelilingi bulan, bisa dikatakan ini terjadi di
masa-masa awal teknologi luar angkasa," katanya kepada Helen Shield dari
ABC Radio Hobart.
"Tidak berjalan seperti yang
direncanakan dan ada sedikit insiden dan masalah..."
Setelah misi Apollo 8, Amerika
Serikat mendirikan sebuah stasiun luar angkasa bernama Skylab yang mengorbit
Bumi dari tahun 1973 sampai 1979.
Kru Ekspedisi pada Natal 2009.
Barisan depan: Astronot NASA Jeffrey Williams (kanan), komandan. Kosmonot
Russia, Maxim Suraev sebagai ahli mesin. Barisan belakang (kiri ke kanan):
Astronot Rusia, Oleg Kotov, Astronot NASA, T.J. Creamer dan astronot asal
Jepang, Soichi Noguchi. (Foto: Koleksi NASA)
"Empat awak Skylab, di awal
tahun 70-an, merayakan Natal dari kaleng makanan mereka yang dibentuk menjadi
pohon Natal yang cantik," kata Dr. Gorman.
"Itu adalah daur ulang,
persis seperti yang sekarang kita alami di Bumi."
Stasiun Luar Angkasa
Internasional (ISS) mulai mengorbit di tahun 1998 dan mulai membawa awak sejak
tahun tahun 2000.
Astronot dari berbagai negara
telah menghabiskan Natal di luar angkasa, yang menandai tradisi kalender
Gregorian pada tanggal 25 Desember serta tradisi kalender Julian dari gereja
Ortodoks Rusia yang merayakan Natal di awal Januari.
"Mereka cukup beruntung, mereka
bisa memiliki dua perayaan," kata Dr Gorman.
"Sepertinya mereka menyukai
Natal di atas sana."
"Setiap tahun mereka memakai
kostum, ada kaos kaki dan pohon Natal, serta hadiah kecil, mereka juga mencoba
menikmati makanan spesial."
Awak ruang angkasa tetap sibuk,
dengan jadwal percobaan sains yang ketat, berolahraga untuk menjaga tubuh
mereka tetap bekerja dalam gravitasi rendah, serta melakukan pemeliharaan ke
stasiun.
"Mereka ada dalam eksperimen
besar itu sendiri, tidak ada pemisahan antara kehidupan kerja dan kehidupan
diluar kerja," kata Dr Gorman.
"Tapi mereka sempat libur
pada Hari Natal."
Awak Ekspedisi 42, Samantha
Cristoforetti dari European Space Agency (ESA). (Foto koleksi: NASA)
Setiap anggota awak diperbolehkan
membawa sekotak kecil barang-barang pribadi bersama mereka saat tinggal di ISS.
"Mereka sering membawa
sedikit hadiah Natal, jika mereka tahu mereka akan berada di orbit selama masa
Natal," kata Dr Gorman.
"Makanan adalah masalah
besar di luar angkasa karena lingkungannya sangat berbeda."
Dalam beberapa tahun terakhir
ini, telah menjadi tradisi di kalangan astronot untuk merekam pesan video, yang
seringkali mencerminkan makna Natal saat mereka berada lebih dari 300 kilometer
di atas keluarga dan teman-temannya.