Waspadai Rusia, AS Ungkap Kebijakan Nuklir Baru



Waspadai Rusia, AS Ungkap Kebijakan Nuklir Baru

http://harian44.blogspot.com/

Militer Amerika Serikat (AS) ingin meningkatkan persenjataan nuklirnya dengan mewaspadai kekuatan nuklir Rusia. AS juga berniat mengembangkan senjata nuklir berdaya ledak rendah jenis baru agar bisa menghadapi ancaman nuklir lebih kecil.

Laporan berjudul 'Nuclear Posture Review' yang dirilis Departemen Pertahanan AS atau Pentagon pada Jumat (2/2) mengungkapkan arah kebijakan pertahanan di bawah Presiden Donald Trump dengan menindaklanjuti aksi-aksi militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Untuk pertama kalinya sejak tahun 2010, Pentagon mengungkapkan pandangannya soal ancaman nuklir dalam beberapa dekade terakhir.

"Strategi pengembangan kemampuan bertujuan agar penggunaan senjata nuklir semakin kecil kemungkinannya," ucap Trump dalam pernyataan tertulis mengomentari laporan Pentagon itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2018).

"Dan, yang lebih penting, ini menegaskan kembali komitmen kita pada pengendalian senjata dan non-proliferasi nuklir, menjaga moratorium uji coba nuklir dan bertekad meningkatkan upaya untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi terorisme nuklir," imbuhnya.

Kebijakan nuklir AS yang baru ini menunjukkan pergeseran dari visi AS di bawah Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, yang dalam pidato terkenalnya di Praha tahun 2009 lalu menyerukan pemusnahan senjata nuklir dari muka Bumi ini.

Laporan Pentagon ini menunjukkan kekhawatiran AS soal perkembangan nuklir Korea Utara, Iran dan China, namun sebagian besar kekhawatiran terarah pada Rusia. Dalam laporan yang sama disebutkan Rusia tengah mengembangkan torpedo nuklir bawah laut dengan kekuatan ledak besar.

"Ini merupakan respon terhadap ekspansi kemampuan Rusia juga bentuk strategi dan doktrin mereka," ujar Menteri Pertahanan AS James Mattis di bagian awal laporan setebal 75 halaman itu. "Perkembangan ini, dibarengi pencaplokan Crimea oleh Rusia dan ancaman nuklir terhadap sekutu-sekutu kita, menandai kembalinya Moskow pada kompetisi Kekuatan Besar," imbuhnya.

www.pkjingga.com

Pentagon khawatir jika Rusia akan menganggap senjata nuklir AS yang berdaya ledak tinggi terlalu besar untuk diledakkan, karena penggunaannya jelas akan memicu pembalasan skala besar dan musnahkan manusia dari Bumi ini. Atau dengan kata lain, AS mengembangkan senjata nuklir berdaya ledak rendah untuk menangkal Rusia menggunakan senjata nuklir miliknya.

Laporan Pentagon ini menyebut bahwa dengan memiliki senjata nuklir berdaya ledak rendah, AS juga bisa menangkal 'salah persepsi' dari musuh bahwa AS tidak mampu merespons negara lain yang menggunakan bom nuklir berdaya ledak rendah. Senjata nuklir berdaya ledak rendah, meski menghancurkan, memiliki kekuatan kurang dari 20 kiloton. Kekuatan ledak itu sama kuat dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

Disebutkan laporan Pentagon ini bahwa AS akan memodifikasi sejumlah kecil rudal balistik kapal selam miliknya dengan opsi hulu ledak berdaya rendah. Program modifikasi itu akan berlangsung dalam 5 tahun dengan anggaran US$ 50 juta.