Indonesia Jadi
Pengamat pada Pilpres Rusia 2018
Pemilihan presiden (pilpres)
Rusia baru saja usai. Indonesia hadir sebagai pengamat dalam pilpres yang
dimenangkan Presiden Vladimir Putin ini.
Dituturkan Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Moskow dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa
(20/3/2018), bahwa delegasi Indonesia yang menjadi pemantau pilpres Rusia pada
18 Maret terdiri atas Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arif Rahman
Hakim, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu RI Periode 2012-2017 Prof Dr Jimly Asshidiqie, SH.
Delegasi Indonesia mengunjungi
kantor KPU Rusia pada Sabtu (17/3) lalu dan bertemu Vasily Likhachev, anggota
KPU Rusia. Likachev menyampaikan apresiasi atas kehadiran Indonesia sebagai
pengamat pilpres 2018 ini. Likhachev yang pernah berkunjung ke Indonesia ini,
mengharapkan pengembangan kerja sama antara Rusia dengan Indonesia. Salah
satunya dengan perjanjian kerja sama antara KPU Rusia dengan KPU Indonesia.
Baca juga: Menang Telak 75 Persen
Suara dalam Pilpres, Ini Kata Putin
Indonesia menjadi pengamat
pilpres bersama lebih dari 1500 orang pengamat lainnya dari 149 negara yang
diundang otoritas Rusia. Selain mendapat penjelasan soal proses pilpres dari
KPU Rusia, para pengamat juga meninjau langsung proses pemungutan suara di
sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Delegasi Indonesia bersama
delegasi dari negara lain meninjau TPS di daerah Kolomna, yang berada di lokasi
sekitar 105 kilometer arah tenggara Moskow. Sekjen KPU Arif Rahman menyebut ada
pelajaran yang diperoleh Indonesia dari pilpres Rusia ini, antara lain
penggunaan teknologi informasi (IT) sehingga proses penghitungan bisa cepat.
"Salah satu perbedaan dengan
pelaksanaan pilpres di Indonesia adalah kertas suara. Dalam kertas suara
tersebut tidak dicantumkan gambar atau foto para calon, tetapi hanya nama dan
keterangan singkat para calon," komentar Arif.
Putin yang merupakan calon
independen, memenangi pilpres ini dengan perolehan suara terbanyak, yakni 76,69
persen. Capres lainnya, Pavel Grudinin dari Partai Komunis Federasi Rusia
meraup 11,77 persen.
Sedangkan perolehan lima capres
lainnya di bawah 6 persen. Mereka adalah Vladimir Zhirinovsky dari Liberal
Democratic Party of Russia memperoleh 5,65 persen, Ksenia Sobchak dari Civil
Initiative meraup 1,68 persen, Grigory Yavlinsky dari Party 'Yabloko' meraih
1,05 persen, Boris Titov dari Party of Growth meraih 0,76 persen, Maxim
Suraikin dari Communists of Russia Party meraih 0,68 persen dan Sergey Baburin
dari Russian People's Union Party hanya meraih 0,65 persen.
Duta Besar Republik Indonesia
untuk Federasi Rusia M.Wahid Supriyadi menyambut baik pilpres Rusia 2018. Dubes
Wahid yang juga mendatangi tiga TPS bersama korps diplomatik lainnya di Moskow
mengharapkan hubungan dan kerja sama Indonesia-Rusia akan lebih berkembang.
Baca juga: Ditanya Akan Calonkan
Diri Lagi di Pilpres 2030, Putin Tertawa
Selama di Moskow, Delegasi
Indonesia bertemu dengan masyarakat Indonesia di Rusia, di Wisma Duta KBRI
Moskow. Dalam pertemuan itu, Jimly Asshidiqie menghimbau WNI di Rusia,
khususnya para mahasiswa, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,
berkontribusi dalam pembangunan bangsa Indonesia sesuai dengan kapasitas
masing-masing, menyukseskan pemilu di Indonesia tahun 2019 dan turut serta
dalam pengembangan hubungan antara Indonesia-Rusia.