Korut Sebut Komentar Trump Soal Denuklirisasi Adalah Konyol



Korut Sebut Komentar Trump Soal Denuklirisasi Adalah Konyol

http://harian44.blogspot.com/

Otoritas Korea Utara (Korut) menyatakan Amerika Serikat (AS) tidak seharusnya menghakimi dan mempermainkan niat Korut dalam melanjutkan dialog dengan AS. Korut justru mencurigai bahwa AS sebenarnya tidak ingin berdialog dengan pihaknya.

Seperti dilansir CNN, Senin (5/3/2018), dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Korut pada Minggu (4/3) waktu setempat, otoritas Korut menuding AS telah bertindak tidak masuk akal dan konyol.

"(AS) Mengambil tindakan tidak masuk akal dengan terus menyatakan terang-terangan bahwa pihaknya tidak akan berdialog hingga ada syarat yang tepat terpenuhi dan mereka akan tetap mengawasi jika kami memiliki niat untuk meninggalkan persenjataan nuklir dan rudal dan sebagainya," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut.

Pernyataan Korut ini menanggapi komentar Presiden AS Donald Trump saat menghadiri acara makan malam Gridiron Club di Washington pada Sabtu (3/3) waktu setempat. "(Korut) Menyerukan beberapa hari lalu dan mengatakan, 'Kami ingin berdialog'. Dan saya katakan, 'Demikian juga kami, tapi Anda harus denuklirisasi. Anda harus denuklirisasi.' Jadi mari kita lihat apa yang terjadi. Kita liat apa yang akan terjadi," ucap Trump dalam acara itu.

Otoritas Korut menyebut pernyataan itu menunjukkan AS 'lebih dari konyol'. "(AS) Bersikeras bahwa mereka akan melakukan dialog hanya untuk membuat DPRK meninggalkan senjata nuklir dan mempertahankan 'tekanan maksimum' hingga denuklirisasi yang lengkap tercapai," sebut Korut.

Korut menegaskan bahwa pihaknya telah 'mengklarifikasi posisi kami bahwa dialog dengan AS mungkin dilakukan'. Namun sikap AS itu membuat Korut bertanya-tanya.

www.pkjingga.com

"Perilaku AS terlihat setelah kami mengklarifikasi niat kami dalam melanjutkan dialog DPRK-AS, memaksa kami untuk hanya berpikir bahwa AS tidak tertarik dalam melanjutkan dialog DPRK-AS," imbuh pernyataan Korut, merujuk pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Dalam pernyataannya, otoritas Korut juga menegaskan bahwa pihaknya 'bergantung sepenuhnya pada perilaku AS'. "Apakah situasi yang tidak diinginkan siapapun akan berkembang dalam siklus konfrontasi jahat atau apakah perdamaian yang diinginkan oleh negara kami dan dunia, akan terwujud di Semenanjung Korea," tandasnya.