Penyidik
Sebut Pintu Keluar Mal Rusia Ditutup Saat Kebakaran
Temuan awal investigasi penyebab
kebakaran di Mal Rusia menyebutkan jika penjaga keamanan sengaja mematikan
alarm peringatan kebakaran dan menutup pintu darurat. Empat orang telah ditahan
polisi untuk dimintai keterangan.
Kebakaran ini merupakan yang
terparah sejak Uni Soviet pecah. Presiden Rusia Vladimir Putin, yang baru saja
terpilih kembali, telah mengucapkan bela sungkawanya atas insiden ini.
Komite Investigasi Rusia, yang
biasa menangani kasus besar, mengatakan telah membawa pemilik mal dan penjaga
keamanan untuk dimintai keterangan. Penjaga keamanan diduga mematikan sistem
alarm setelah mengetahui kobaran api.
"Pelanggaran serius (hukum)
terjadi ketika mal itu sedang dibangun dan ketika mal sedang berfungsi. Pintu
keluar api diblokir," kata juru bicara komite, Svetlana Petrenko, dalam
sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Selasa (27/3/2018).
Empat orang telah ditahan terkait
peristiwa ini, termasuk di antaranya dua karyawan perusahaan yang menangani
alarm peringatan kebakaran. Tim layanan darurat menyebutkan jika mereka telah
memadamkan api, namun kemudian api itu kembali menyala dan merembet, dan para
anggota tim berusaha untuk menyelamatkan korban dari atap bangunan yang mulai
runtuh.
Menteri Kesehatan Veronika
Skortsova mengatakan bahwa 13 orang berada di rumah sakit, termasuk seorang
anak laki-laki berusia 11 tahun yang dalam kondisi serius. Media Rusia
mengatakan bocah itu melompat dari jendela dan kedua orang tuanya telah tewas.
Data terbaru jumlah korban tewas
bertambah menjadi 64 orang. Hingga kini masih banyak jenazah yang belum bisa
diidentifikasi. Otoritas setempat menyebutkan jika para jenazah itu hanya bisa
diidentifikasi lewat tes DNA.