Bukan Mitos, Ternyata
Harimau Bisa Simpan Dendam ke Manusia
Harimau ternyata bisa menyimpan
dendam kepada manusia jika keluarganya diganggu, apa lagi ada yang dibunuh.
Harimau Bonita diduga juga punya dendam setelah diketahui pernah melahirkan dan
memiliki anak.
"Kalau ada keluarganya yang
diusik, apa lagi dibunuh manusia, harimau bisa menaruh dendam. Itu fakta lah,
bukan mitos," kata Kepala Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau,
Suharyono kepada detikcom, Selasa (24/4/2018).
Banyak kasus konflik harimau
dengan manusia disebabkan satwa liar merasa terusik. Terutama lagi bila ada
keluarganya yang dibunuh.
"Kalau keluarga harimau ada
yang diganggu manusia, apa lagi ada yang menjadi korban, maka harimau menaruh
dendam. Itu semua fakta yang sering temui di lapangan. Hanya memang secara
ilmiahnya kami tidak bisa menjelaskannya," kata Haryono.
Terkait masalah harimau Bonita,
hasil pemeriksaan memastikan harimau liar ini sudah pernah beranak. Hanya saja
kini tidak jelas kemana anak Bonita. Haryono mengatakan bisa saja Bonita dendan
kepada manusia karena kehilangan anaknya.
"Bisa jadi. Harimau akan
marah kalau dia kehilangan keluarganya," kata Haryono.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA
Riau, Mulyo Hutomo menambahkan, harimau yang keluarganya diganggu akan mencari
pelakunya. Dia mencontohkan, bila anak harimau diambil masyarakat saat
ditinggal induknya. Begitu induknya kembali tidak menemukan anaknya, maka sang
induk akan mencarinya.
Jika anak harimau dibawa ke
perkampungan, maka harimau akan mendatangi kampung tersebut untuk mencari
anaknya.
"Harimau itu akan datang untuk
meminta anaknya agar dilepaskan. Jika tidak, dia akan dendam pada yang
mengambilnya," kata Hutomo.
Hutomo menyebutkan, sebenarnya
sejak dulu masyarakat bisa hidup berdampingan dengan satwa liar termasuk
harimau. Ini bisa dibuktikan berbagai wilayah di Sumatera yang selalu
menempatan posisi harimau sebagai penguasa. Di Riau, harimau dijuluki Datuk.
"Dulu kearifan lokal
masyarakat kita selalu berbagi wilayah. Pemangku adat akan memberikan batasan
mana wilayah yang boleh untuk digarap mana yang tidak. Yang tidak boleh itu,
karena di sana ada harimau. Itulah kearifan lokal," kata Hutomo.
"Semestinya kearifan lokal
itu harus tetap terjaga agar manusia dan satwa tetap bisa hidup berdampingan
tanpa konflik. Banyak keraifan lokal lainnya, misalkan tidak boleh berbuat yang
aneh-aneh dalam hutan, jangan berlagak sombong dalam hutan, karena di hutan ada
penguasa yang berbeda," kata Hutomo.
klik untuk mendaftar :)