Zuckerberg Ngaku Jadi
Korban Kebocoran Data Facebook
CEO Facebook Mark Zuckerberg
mengaku akun dirinya sendiri merupakan salah satu dari 87 juta pengguna
Facebook Inc yang datanya disalahgunakan sebuah lembaga survei sekaligus
konsultan politik internasional Cambridge Analytica. Hal itu terungkap saat
Zuckerberg menjawab pertanyaan para senator AS.
Zuckerberg mengaku datanya
sendiri berhasil dikuasai Cambridge Analytica. Menurutnya, bahkan kepala
eksekutif dan kepala teknologi perusahaannya juga tidak bisa melindungi
informasi miliknya sendiri dari pihak yang ingin mengeksploitasinya.
Hal itu menjelaskan masalah yang
dihadapi Facebook dalam membujuk para pembuat undang-undang bahwa para pengguna
dapat melindungi data dirinya sendiri, jika mereka berhati-hati mengelola
pengaturan privasinya.
"Setiap kali orang memilih
untuk membagikan sesuatu ke Facebook, ada kontrol di sana. (Pengaturan itu)
Tidak terkubur di suatu tempat melainkan di situ," kata Zuckerberg kepada
Komite Energi dan Perdagangan DPR AS, dilansir Reuters, Kamis (12/4/2018).
Akan tetapi, ketika Zuckerberg
ditanya soal apakah datanya telah digunakan secara tidak benar, Zuckerberg
mengaku benar. "Ya," kata Zuckerberg. Namun ia tidak merinci
jawabannya lebih lanjut.
Dalam sidang tersebut, Zuckerberg
memakai setelan jas. Salah satu anggota senat dari New Jersey, Frank Pallone
pun mengkritisi Zuckerberg terkait aturan bagaimana konsumen mengatur data
mereka jika Facebook sendiri tidak bisa mengontrol terhadap data yang dibagikan
di Facebooknya.
"Bagaimana konsumen dapat
mengontrol data mereka ketika Facebook tidak bisa mengontrol atas data?"
tanya anggota Senat dari New Jersey dan peringkat Demokrat, Frank Pallone.
Kemudian Zuckerberg menjawab
dengan pernyataan yang sama bahwa dia membela praktik perusahaan. Ia
menyatakan, tiap pengguna memiliki kontrolnya sendiri sebelum memutuskan apa
yang akan dibagikan ke dunia maya.