Dunia Internasional
Turut Berduka Atas Aksi Bom di Surabaya
Serangan teror di Surabaya dan
Sidoarjo tidak hanya mengguncang Indonesia. Ucapan belasungkawa dan kecaman
terhadap aksi tersebut berdatangan dari dunia internasional.
Sejumlah kepala negara, tokoh dan
organisasi internasional menyampaikan reaksi turut berduka cita atas teror bom
yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Berikut beberapa diantaranya:
Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa
Antnio Guterres
Sekretaris Jenderal PBB Antnio
Guterres mengecam gelombang serangan bunuh diri di Surabaya.
"Sekretaris-Jenderal terkejut dengan laporan bahwa anak-anak digunakan
untuk melencarkan serangan itu," kata juru bicara Guterres.
"Sekretaris-Jenderal menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan
berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka." Jubir PBB menambahkan
bahwa Guterres menegaskan kembali dukungan PBB kepada pemerintah dan rakyat
Indonesia dalam upaya memerangi dan mencegah kekerasan terorisme dan
ekstremisme, termasuk melalui jalur promosi pluralisme dan toleransi.
Sekjen OKI (Organisasi Konferensi
Islam) Yousef Al-Othaimeen
Dalam pernyataannya, Sekretaris
Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen menegaskan kembali posisi OKI, bahwa
kekerasan dan terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan,
peradaban, atau kelompok etnis apa pun. Ekstrimisme dan terorisme dalam segala
bentuk dan manifestasinya termasuk kekerasan terhadap warga sipil dan serangan
bunuh diri bertentangan dengan prinsip-prinsip suci Islam dan penghinaan
terhadap keragaman agama masyarakat Indonesia. Al-Othaimeen lebih lanjut
menyatakan solidaritas OKI terhadap masyarakat Indonesia, menyampaikan
belasungkawanya kepada keluarga korban dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.
Sri Paus Fransiskus
Paus Francis mengecam serangan
terhadap gereja-gereja di Indonesia. Pada doa Regina Coeli, hari Minggu (13/05)
di Lapangan Santo Petrus, dia menekankan simpatinya atas penderitaan para
korban, yang terluka dan keluarga mereka. Pada saat yang sama ia menyerukan doa
untuk mengakhiri kekerasan. "Bahwa di dalam hati semua bukan perasaan
kebencian dan kekerasan yang menemukan ruang tetapi rekonsiliasi dan
persaudaraan."
Turki
"Kami mengecam keras
serangan teror terhadap tiga gereja di Surabaya yang mengakibatkan kematian
sembilan orang dan melukai puluhan," demikian pernyataan Kementerian Luar
Negeri di Ankara. "Kami berbagi kesedihan dengan rakyat Indonesia pada
kesempatan yang menyedihkan ini dan menyampaikan belasungkawa kami kepada
keluarga orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dan berharap pemulihan cepat
yang terluka." Pernyataan itu menegaskan bahwa Turki akan terus bersama
dengan Indonesia dalam perang melawan terorisme.
Inggris
Duta Besar Inggris untuk
Indonesia, Moazzam Malik, mewakili pemerintah Inggris menyampaikan belasungkawa
dan mengecam teror bom Surabaya.
Uni Eropa
Duta Besar Uni Eropa untuk
Indonesia, Vincent Guerend, mewakili Uni Eropa menulis di akun Twitternya:
"Belasungkawa tulus kepada korban serangan terhadap gereja di Surabaya.
Uni Eropa mengutuk terorisme dalam segala bentuknya dan berdiri berdampingan
dengan Indonesia dalam perang melawan terorisme."
Singapura
Perdana Menteri Lee Hsien Loong
menulis kepada Presiden Joko Widodo dan mengatakan bahwa ia "terkejut dan
sedih dengan berita tentang serangan bom". Dia menyebutkan. serangan itu
menewaskan jiwa yang tidak bersalah dan menyebabkan banyak orang terluka.
"Atas nama Pemerintah Singapura, saya menyampaikan belasungkawa
sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang berduka, dan berharap yang terluka
bisa pulih dengan cepat," kata Lee. Dia menambahkan bahwa Singapura
"mengutuk keras tindakan kekerasan tak berperasaan terhadap warga sipil di
tempat-tempat ibadah". Lee mengatakan dia yakin bahwa pemerintah Indonesia
akan dapat menangani situasinya secara tepat.
Australia
Perdana Menteri Australia Malcolm
Turnbull mengatakan kepada media setempat: "Serangan itu membuat syok,
perbuatan pengecut. Kami sangat mengecamnya. Betapa brutalnya, betapa tidak
manusiawinya. Orang-orang ini adalah kaum yang terburuk. Mereka mengancam
negara-negara beradab, cara hidup yang beradab, harmoni dan agama. Mereka
meremehkan dan memfitnah Islam dan kami ucapkan duka cita yang mendalam bagi
Indonesia dan keluarga-keluarga korban."