Mahathir Ingin Bangun
Pulau Baru, Bisa Picu Kemarahan Singapura
Perdana Menteri (PM) Malaysia,
Mahathir Mohamad ingin membangun sebuah pulau baru di perairan dekat Singapura.
Pulau itu akan dibangun dari gugusan bebatuan yang sebelumnya menjadi sengketa
dengan Singapura. Langkah ini dinilai bisa memancing kemarahan Singapura.
Seperti dilansir AFP, Kamis
(31/5/2018), gugusan bebatuan yang menjadi sengketa ini terletak di area
strategis antara Malaysia dan Singapura. Kedua negara ini sebelumnya membawa
sengketa wilayah terkait gugusan bebatuan itu hingga ke pengadilan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada tahun 2008, Mahkamah
Internasional (ICJ) yang bermarkas di Den Haag, Belanda menyerahkan dua gugusan
bebatuan yang disebut 'Middle Rocks' kepada Malaysia, sedangkan sebuah pulau di
dekat gugusan itu dianggap sebagai wilayah Singapura.
Tahun lalu, Malaysia mengajukan
banding atas putusan itu. Namun pada Rabu (30/5) kemarin, Kementerian Luar
Negeri Singapura menyatakan banding itu telah dicabut oleh Malaysia.
Namun pada saat yang sama,
Mahathir mengumumkan bahwa Malaysia ingin membangun sebuah pulau di Middle
Rocks, yang terletak di bagian timur jalur masuk Selat Singapura yang
strategis. Selat sepanjang 100 kilometer ini merupakan salah satu rute
pelayaran komersial tersibuk di dunia.
"Menjadi niat kami untuk
memperbesar Middle Rocks menjadi sebuah pulau kecil untuk kita," ucap
Mahathir dalam konferensi pers di Putrajaya, Rabu (30/5) waktu setempat.
Mahathir tidak menjelaskan lebih
lanjut soal rencana pembangunan pulau itu, termasuk seperti apa bentuknya dan
berapa lama proses pembangunannya nanti.
Hanya ditambahkan Mahathir bahwa
Malaysia telah membangun sebuah struktur di Middle Rocks. Sejumlah laporan
menyebut Malaysia telah meresmikan sebuah pangkalan maritim di lokasi itu tahun
lalu.
Secara terpisah, pengamat
Malaysia dari University of Tasmania, James Chin, menuturkan kepada AFP bahwa
rencana Mahathir ini akan dipandang sebagai 'permusuhan' oleh Singapura.
"Di antara kalangan elite Singapura, mereka akan melihatnya sebagai bagian
dari posisi anti-Singapura dari Dr Mahathir," sebutnya.
Niat membangun pulau ini
diungkapkan setelah pekan ini, Mahathir mengumumkan pembatalan proyek kereta
cepat antara Kuala Lumpur dan Singapura. Langkah ini diambil Mahathir demi
membenahi keuangan negara.
KLIK UNTUK MENDAFTAR :)