Setelah 36 Jam
Kemunculan Buaya di Tengah Kota Jakarta
Sudah 36 jam petugas gabungan
memburu buaya di Kali Grogol, Jakarta Timur. Menaruh ayam sebagai umpan juga
belum membuahkan hasil.
"Medan agak berat. Karena
posisi dia (buaya) di bawah jembatan dan debit air cukup tinggi. Sampai lumpur
tinggi, sehingga siklus buaya tidak terpantau," kata perwira piket Sudin
PKP Jakarta Barat Eko Sumarno kepada wartawan di lokasi, Jalan Latumenten,
Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (28/6/2018).
Karena itu, pencarian hari ini
dihentikan pukul 17.30 WIB tadi. Petugas akan kembali mencari buaya pada subuh
besok.
"Jadi perkiraan air surut
itu pukul 05.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Kita akan efektifkan pukul 05.00
WIB sampai pukul 12.00 WIB," kata Eko.
Meski pencarian sudah dihentikan,
namun masyarakat masih berada di lokasi. Dari orang dewasa sampai anak-anak
masih penasaran kepada sosok buaya itu. Tatapan masyarakat masih tertuju pada
kali, meski kali gelap tanpa penerangan
Warga yang beraktivitas di
sekitar Kali Grogol, Jakarta Barat, lokasi munculnya buaya diimbau
berhati-hati. Buaya jenis Crocodylus porosus ini berpotensi memangsa manusia.
Peneliti Herpetologi LIPI Helen
Kurniati menganjurkan agar siapa pun termasuk petugas yang berada di lokasi
untuk selalu berkelompok. Buaya muara disebutnya merupakan satwa yang
menghindari keramainan.
"Oh iya, perlu ekstra
hati-hati kalau ada buaya di situ. Jangan sendiri nyebur ke sungainya itu.
Kalau ramai-ramai itu dia nggak mau mendekat.(Harus) Berkelompok," ujar
Helen yang dihubungi detikcom, Kamis (28/6/2018).
Sementara itu, petugas Dinas Tata
Air yang dikenal sebagai pasukan biru pun bersiaga mencegah buaya itu 'nyasar'
ke permukiman warga. Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan
mengatakan pihaknya siaga untuk patroli dan mengecek lokasi sungai yang rawan
tersebut.
Teguh menambahkan ada pasukan
biru yang selalu siaga di rumah pompa air di sekitar Kali Grogol. Teguh
menyebut para petugasnya itu siap siaga 24 jam jika dibutuhkan.