Dewan Pastor
Australia Desak Paus Pecat Uskup Agung Adelaide
Eksekutif dari Dewan Nasional
Pastor Australia (NCP) mendukung "dengan sepenuh hati" desakan agar
Uskup Agung Philip Wilson mengundurkan diri, dan telah meminta Paus untuk
campur tangan.
Poin utama:
NPC mengatakan, posisi Uskup Agung Philip
Wilson telah "goyah" sejak putusan yang diterimanya.
Dukungan ini menyusul desakan Perdana
Menteri Turnbull agar Paus memecat Wilson.
Ia adalah penganut agama Katolik paling
senior di dunia yang dituduh menyembunyikan pelecehan seks anak.
Langkah itu diambil menyusul
komentar yang dibuat oleh Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, pada
hari Kamis (19/7/2018) bahwa Paus harus "memecat" Wilson.
Awal bulan ini, Wilson dijatuhi
hukuman 12 bulan penjara setelah dinyatakan bersalah menyembunyikan pelecehan seksual
terhadap anak-anak antara tahun 2004 dan 2006 di tangan pastor pedofil Jim
Fletcher pada tahun 1970-an.
Ia adalah penganut Katolik paling
senior di dunia yang dituduh menyembunyikan pelecehan seks anak.
Dalam sebuah pernyataan, badan
itu mengatakan posisinya telah "goyah" sejak putusan itu.
"Sementara Uskup Agung
menjalankan hak konstitusionalnya untuk mengajukan banding atas tuduhan itu,
masa jabatannya sebagai Uskup Agung Adelaide telah goyah," sebut
pernyataan itu.
"Kesejahteraan Umat Allah dari
Keuskupan Agung Adelaide harus lebih diutamakan daripada keinginan seorang
individu untuk tetap menjabat."
"Ketika sebuah tuduhan
dilayangkan kepada seorang pastor atau ketika ia dituduh melakukan tindak
pidana, ia secara otomatis mundur sampai kesalahan atau ketidakbersalahannya
ditetapkan."
"Uskup Agung Wilson tetap
menjabat selama persidangannya. Ia baru mundur setelah dinyatakan
bersalah."
Pernyataan itu kemudian menyebut
bahwa "kemunculan dari ketidakadilan ini merupakan penghinaan terhadap
keadilan alam dan menyakitkan baik bagi para pastor maupun umat awam".
"Demi kebaikan Gereja di
Australia dan untuk kepentingan Umat Tuhan di Keuskupan Agung Adelaide,
Eksekutif NCP meminta agar Bapa Suci, Paus Fransiskus, menyingkirkan Uskup
Agung Philip Wilson dari posisinya."
Wilson dijatuhi hukuman penjara
12 bulan -memenuhi syarat untuk dibebaskan bersyarat setelah enam bulan -
tetapi mengatakan ia akan mengajukan banding terhadap putusannya.
Setelah putusan itu, Wilson
mengatakan ia tidak akan berhenti dari jabatannya, meskipun ada desakan yang
meningkat.
"Saya bermaksud mengajukan
banding terhadap putusan saya ke Pengadilan Distrik New South Wales,"
katanya dalam sebuah pernyataan.
"Saya sadar adanya desakan
terhadap saya untuk mengundurkan diri dan menganggap mereka sangat
serius."
"Namun, pada saat ini, saya
berhak untuk menggunakan hak hukum saya dan untuk mengikuti proses hukum yang
semestinya."
"Karena proses ini belum
selesai, saya tidak berniat untuk mengundurkan diri saat ini."
Uskup dari Port Pirie yakni Greg
O'Kelly ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai Administrator Apostolik Keuskupan
Agung Adelaide bulan lalu, mengambil alih tanggung jawab yang sebelumnya berada
di tangan Wilson.
Desakan PM
Pada hari Kamis (19/7/2018),
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan Paus harus
"memecat" Wilson, seraya mengatakan "saatnya telah tiba".
"Ada banyak pemimpin yang
meminta ia untuk mengundurkan diri, jelas bahwa ia harus mengundurkan
diri," kata Turnbull.
Ia mengatakan sudah waktunya
untuk "otoritas tertinggi di gereja untuk mengambil tindakan dan
memecatnya".
PM Turnbull sebelumnya mengatakan
Wilson harus mengundurkan diri - panggilan yang didukung oleh Pemimpin Oposisi
Australia, Bill Shorten, dan Menteri Utama Australia Selatan, Steven Marshall.