Bocah Bandung Diculik, Dikonsumsikan
Telur Dan Air Selokan
HARIAN44 - A (9) bocah lelaki asal Bandung sempat dibawa
pria tak dikenal untuk dijadikan pemulung. Jalan panjang dilalui A selama
berada di tangan penculik selama 3 hari.
Bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) itu diculik seorang pria
tak dikenal yang belakangan diketahui bernama Fandi Zatmiko (24) saat tengah
asyik bermain warnet di kawasan Cicaheum pada 9 Oktober 2018 lalu. Dia dibawa
berjalan kaki hingga ditemukan di Tomo, Kabupaten Sumedang.
"Korban dibawa oleh pelaku berjalan kaki hingga
akhirnya ditemukan di Tomo, Sumedang," ujar Kapolsek Kiaracondong Kompol
Asep Saepudin saat berbincang dengan HARIAN44 via sambungan telepon, Sabtu
(20/10/2018).
Waktu tiga hari cukup panjang dan penuh tantangan bagi bocah
tersebut. Fandi membawa A berjalan kaki menyusuri hutan belantara untuk
menghindari warga karena takut ada yang mengenali.
"Mereka berjalan kaki tidak lewat jalur jalan raya
karena takut ketahuan warga yang mengenali. Tapi mereka jalan kaki lewat jalur
tidak lazim, kadang lewat sawah, kebun warga bahkan hutan," kata Asep.
Selama perjalanan itu, Fandi tak membawa uang sepeser pun.
Untuk bertahan hidup, segala cara dia tempuh bahkan sampai mencuri telur mentah
dan minum air selokan. A pun terpaksa memakan telur mentah dan minum air
selokan.
"Korban makan seadanya. Kadang pelaku mencuri telur
ayam warga lalu dimakan mentah. Ada 20 telur yang dicuri dari kandang ayam
warga selama perjalanan. Terus pernah korban disuruh ngamen dan hasilnya untuk
makan. Pengakuannya juga sempat minum air selokan karena kehausan,"
tuturnya.
Korban cukup cerdas. Saat terbangun dari tidur di area
kuburan di Sumedang, korban langsung kabur meninggalkan sang penculik yang
masih terlelap. Dia akhirnya menuju ke sebuah rumah di kawasan Tomo.
Disitulah, korban akhirnya bisa selamat dan kembali ke rumah
usai polisi datang menjemput. Sementara Fandi, melanjutkan perjalanan hingga ke
Cirebon.
Polisi dari Satreskrim Polrestabes Bandung dan Polsek
Kiaracondong lantas memburu pelaku. Dari ciri-ciri yang didapat, akhirnya
polisi dapat menangkap pelaku di kawasan Cirebon pada 14 Oktober 2018.