Ini Yang Dilakukan
Orang Terkaya Di Indonesia Setelah 2 Jam Di Palu
HARIAN44 berkesempatan mengikuti
kegiatan pria yang masuk deretan 10 orang terkaya Indonesia 2018 versi majalah
Forbes itu. Selama 2 jam di Palu, Tahir mengunjungi beberapa lokasi terdampak
gempa.
Tiba di Bandara Mutiara Sis Al
Jufri, Palu pukul 11.30 WITA, pria dengan kekayaan mencapai US$ 3,5 miliar itu
banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan para TNI di yang bertugas
menangani korban gempa di bandara.
Sekitar 12.15 WIB, Tahir beserta
rombongan bertolak ke Kantor Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola.
Di sana, dia berkoordinasi dengan Longki untuk mengetahui apa saja yang
dibutuhkan oleh para korban bencana tersebut.
"Kita tidak hanya datang
untuk kirim makanan, tapi apa yang bisa kita bangun," kata Tahir kepada
Gubernur Sulteng di Kantor Gubernur Sulteng, Selasa (2/10/2018).
Tahir menilai salah satu yang
dibutuhkan adalah air bersih untuk para korban gempa dan tsunami. Merespons hal
tersebut, Longki mengatakan jika Tahir ingin membantu penyediaan air bersih,
Dinas ESDM Sulteng akan menyiapkan lokasi penyediaan air bersihnya.
Baca juga: Orang Kaya RI Ini
Bakal Bangun Jaringan Air Bersih Buat Warga Palu
"Saya kira itu salah satu
dan nanti kita ada lokasinya melalui Kepala Dinas ESDM nanti, kalau memang
bapak mau bantu itu kita siapkan lokasinya," kata Longki.
Tahir pun bersedia memberi
bantuan berupa uang tunai ke para korban di Palu dan sekitarnya. Hal itu dia
sampaikan ke Longki.
"Saya mau tanya lagi Pak
Gub, ini para pengungsi ini dikasih uang nggak?," tanya Tahir.
"Belum uang itu, kami cuma
kasih makan, ada dapur umum," jawab Longki.
Tahir mengatakan, dia akan
mengirimkan bantuan berupa uang tunai tersebut.
"Kita bersedia bantu pak.
Tolong nanti PIC (Person In Charge/penanggungjawab) Pak Gubernur siapa asisten
yang bagian ini, nanti catat nomor telponnya, bapak nggak usah sungkan sungkan
ya," jelas Tahir.
Mengakhiri kunjungannya, Tahir
melanjutkan mengecek kondisi Gereja Sidang Jemaat Kristus di Palu, yang
jaraknya tidak jauh dari kantor gubernur. Dia mengecek dampak gempa terhadap
gereja tersebut. Meski ada sedikit kerusakan, Tahir menyebut kondisi masih
cukup baik.
"Kita kalau di dalam
gerejanya oke tapi saya nggak tahu kalau di tempat lain ya, di masjid gimana
keadaannya, saya nggak sempat mampir," ujarnya.
Sehabis dari situ, Tahir kembali
ke bandara untuk terbang ke Jakarta. Rombongannya terbang ke Jakarta sekitar
14.00 WITA, dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar
16.00 WIB.