Langkah BI Tingkatkan
Pemberdayaan Perempuan
HARIAN44 - Keuangan inklusif di
Indonesia harus didukung untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sekaligus
pemberdayaan perempuan. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menjelaskan
saat ini di Indonesia, besarnya jumlah UMKM dapat digunakan untuk meningkatkan
akses keuangan, yaitu melalui peningkatan kapasitas.
Dia menyebut dengan peningkatan
kapasitas pengusaha UMKM, layanan perbankan pun akan datang kepada para
pengusaha.
"Mengingat porsi besar
pelaku UMKM adalah perempuan, hal ini juga dapat membantu mengatasi ketimpangan
gender dalam inklusi keuangan," kata Perry dalam seminar internasional
yang diselenggarakan Bank Indonesia bersama Group of Thirty (G30), di Hotel
Westin, Bali, Minggu (14/10/2018).
Seminar merupakan bagian dari
rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.
Keuangan inklusif merupakan salah
satu topik besar yang dibahas dalam seminar hari ini. Bertindak sebagai salah
satu panelis, Gubernur BI menyampaikan pentingnya digitalisasi dan penggunaan
teknologi dalam menjangkau kelompok masyarakat Indonesia yang belum memiliki
akses keuangan, mengingat akses terhadap teknologi digital yang telah cukup
banyak dimiliki masyarakat.
Selanjutnya, disampaikan pula
bahwa keuangan inklusif untuk pertumbuhan memerlukan adanya sinergi. Sinergi
antara otoritas dan swasta, sinergi antara program sosial dan pengembangan
UMKM, serta sinergi antara layanan keuangan dan perbankan dengan layanan
digital.
"Sinergi tersebut akan dapat
membantu terciptanya akses keuangan yang lebih besar bagi masyarakat,"
tambah dia.
Selain keuangan inklusif, seminar
membahas pula mengenai 2 topik besar lainnya, yaitu outlook global dari
perspektif kebijakan ekonomi dan moneter serta tatanan global yang terbuka dan
stabil.
Seluruh pembicara yang hadir
adalah tokoh prominen dalam bidang ekonomi, termasuk Mark Carney (Gubernur Bank
Sentral Inggris), Haruhiko Kuroda (Gubernur Bank Sentral Jepang), dan Yi Gang
(Gubernur Bank Sentral Tiongkok). Bertindak sebagai moderator adalah Tharman
Shanmugaratnam, Deputi Perdana Menteri Singapura sekaligus Ketua G30.
Dengan seluruh jajaran pembicara
yang ahli di bidangnya, pelaksanaan kegiatan ini telah mampu menghadirkan
pembicaraan yang kaya mengenai berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi hari
ini maupun di masa mendatang. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pemahaman
dan perspektif yang baik, khususnya bagi otoritas, untuk semakin memperbaiki
penyusunan kebijakan.