Pelajar SMA Gagal
Bunuh Diri Ketiga Kalinya Karena Polisi
HARIAN44 - Beredar viral video
aksi dramatis polisi menyelamatkan pelajar SMA di Kota Blitar yang akan bunuh
diri. SR, mencoba bunuh diri dengan terjun ke Sungai Berantas di Jembatan Kademangan.
Beruntung aksinya segera dicegah anggota polisi yang dengan sigap meraih tubuh
SR yang sedang duduk di pinggir jembatan.
Meski sempat berontak, namun
upaya anggota polisi dan warga yang menggagalkan bunuh diri pemuda berusia 18
tahun itu tidak sia-sia. Tubuh SR berhasil diangkat dan dimasukkan ke mobil
patroli meski sempat berontak.
Namun SR tetap diam tak mau
menjawab satu pun pertanyaan polisi. Petugas pun lalu meminta kartu
identitasnya.
"Dari KTP dan SIM-nya,
lelaki ini diketahui berinisial SR berusia 18 tahun. Dia merupakan pelajar
kelas XII SMAN di Kota Blitar," ungkap Kapolsek Kademangan AKP Sapto
Rahmadi.
Menurut keterangan wali kelasnya,
Ali Imran, korban tidak masuk sekolah beberapa hari belakangan.
"Beberapa hari ini izin
tidak masuk, sakit katanya. Saya juga baru tahu setelah ada kejadian ini. Kalau
versi dia tadi kan, dia nekad mau bunuh diri karena kurang perhatian dari orang
tuanya. Saya sendiri juga baru saja jadi wali kelasnya dia. Setelah ini kami
akan lakukan komunikasi intensif dengan orang tua dan pamannya, tempat dia
tinggal sekarang," ucap Ali.
Sementara sebelum melakukan aksi
nekatnya, SR menulis status akan meninggalkan keluarganya. Pesan itu tersirat
dalam status whatsapp yang ditulis saat berada di pinggir jembatan tepi Jalan
Raya Blitar-Tulungagung itu.
Di status itu tertulis:
"Terimakasih telah menemaniku selama 18 tahun. Sampai jumpa di SANA".
Status di whatsapp itu ditulis SR
pukul 09.27 wib. Sedangkan petugas polantas melaporkan posisi SR duduk di tepi
Jembatan Kademangan, sekitar pukul 09.30 wib.
Rupanya, aksi yang dilakukan
pelajar berinisial SR ini pernah dilakukan sebelumnya. Namun untuk ketiga
kalinya pula, hidupnya masih bisa diselamatkan.
Hal itu diketahui dari pengakuan
pamannya bernama Katam. Selama ini SR tinggal dan dirawat Katam. Sedangkan
orang tua kandungnya, tinggal di Kecamatan Garum sekitar 8 Km dari Kota Blitar.
Kepada sang paman, SR mengaku
sering mendapat bisikan gaib. Seperti yang diceritakan Katam kepada polisi.
"Pamannya tadi juga bilang,
kalau ponakannya sering cerita dapat bisikan gaib. Katanya bisikan itu bilang
begini, untuk apa hidup kalau seperti ini. Kamu cepat terjun ke sungai, mumpung
sepi tidak ada orang," ungkapnya.
SR merupakan anak pertama dari
pasangan Suko dan Aris. SR diketahui diasuh pamannya sejak kecil karena kondisi
ibunya sakit parah pascakecelakaan sepeda motor. Namun sekarang kondisi
kesehatan sang ibu sudah normal. Bahkan kemudian SR punya dua adik lagi.
Laki-laki dan perempuan. Mereka semua diasuh oleh orang tua kandung SR di Garum
Kabupaten Blitar.