Sulitnya Wali Kota
Palu Bicara Tentang Gempa-Tsunami
HARIAN44 - Wali Kota Palu Hidayat
Lamakarate buka suara soal gempa dan tsunami. Dia menyebut kesulitan
berkoordinasi dengan jajarannya usai gempa tersebut.
"Memang hari pertama belum
tertangani dan kami bingung mencari logistik dari mana, sehingga hari kedua
baru terbentuk satgas penanggulangan bencana, ini dikomandoi oleh Danrem,"
kata Hidayat di Kota Palu, Sulteng, Sabtu (6/10/2018).
Dia mengatakan banyak hambatan
penanganan penanggulangan bencana dalam satu hingga dua hari setelah gempa.
Bahkan hingga hari keemlat usai bencana, Hidayat mengaku belum siap
berkoordinasi kepada jajarannya
"Kami juga belum siap hari
ke empat itu belum siap, coba kami kordinasi dengan Danndim, aparat TNI, aparat
kepolisian, kemudian para camat, maka penyaluran itu kami buat posko-posko di
kecamatan sehingga masyarakat ke kelurahan-keluarahan, masing-masing menunggu
di sana," ungkapnya.
'Hilangnya' Hidayat sempat
menjadi pertanyaan besar bagi warga Kota Palu. Dia mengaku saat gempa terjadi,
hanya sedikit orang dari pemerintahannya yang bisa dihubungi. Dia beralasan
masih banyak pejabat pemerintah kota Palu yang masih trauma atas kejadian itu.
"Hari ketiga baru ada
pejabat, nah dengan minim orang itu bagaimana kita turun ke lapangan? Kita tahu
persis persiapan logistik kita sangat minim sekali sehingga kita berupaya
mencari dengan berbagai cara dan nggak mungkin kita cuma berapa orang meninjau
sana meninjau sini," ungkapnya.
"Tetapi begitu hari kelima
dan keenam kami coba turun di titik yang betul-betul bencana dampak itu paling
besar dan paling berat ya itu Balaroa saya bawa bantuan ke sana dan kemarin
juga saya ke Petobo dan beberapa titik yang bisa saya datangi,"
sambungnya.