Misteri Kebakaran Di
Gedung Undar Jombang
HARIAN44 - Kebakaran yang
menghanguskan sebagian gedung Advance Learning di Universitas Darul Ulum
(Undar) Jombang masih menyisakan tanda tanya, terutama terkait penyebab utama
kebakaran ini.
Hal ini diungkapkan salah salah
satu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Suhudi.
"Yang pertama tahu anak-anak
mahasiswa yang sedang kegiatan. Mereka lapor ke satpam, satpam lapor ke saya
jam 18.00 WIB, lalu saya keluar," kata Suhudi kepada wartawan di lokasi,
Selasa (4/12/2018).
Saat itu api pertama kali muncul
di lantai 2, tepatnya di ruang Dekan FKIP. "Api pertama di ruang Dekan.
Awalnya belum begitu besar, tapi penanganannya kami bingung semua. Akhirnya
terbakar semua," ungkapnya.
Yang membuat Suhudi heran,
ruangan tempat bermulanya api itu disebut sudah kosong sejak 1,5 bulan
terakhir. Suhadi sendiri yang sebelumnya menempati ruangan tersebut. Ia juga
tahu jika di dalam ruangan itu tidak ada barang elektronik.
"Kok tiba-tiba timbul api di
situ. Saya heran kenapa kok muncul di bekas ruangan saya, komputer tidak ada,
tidak ada apa-apa di situ," terangnya.
Pihak Undar juga disebut
dirugikan dengan insiden kebakaran ini. Menurut Suhudi, kebakaran yang melanda
lantai 2 dan 3 itu tak hanya menghanguskan sejumlah ruangan tetapi juga dokumen
penting milik kampus, seperti skripsi dan ijazah mahasiswa.
Lebih dari 100 ijazah mahasiswa
lulusan 2009-2017 ikut terbakar dalam insiden yang berlangsung pada hari Senin
(3/12/2018) petang ini. Ijazah-ijazah itu memang belum diambil oleh para
mahasiswa.
Tak hanya itu, kebakaran ini juga
menghanguskan buku induk mahasiswa tahun 1980-2018 serta skripsi para
mahasiswa.
"Yang sangat disayangkan itu
buku-buku lama tentang pendidikan. Kalau buku baru bisa diganti," kata
Suhudi kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/12/2018).
Kendati demikian, Suhudi
memastikan agenda wisuda mahasiswa tahun ini dipastikan tetap bisa berjalan.
Menurutnya, syarat-syarat untuk penerbitan ijazah para mahasiswa telah dikirim
ke Biro Administrasi Akademik (BAA).
"Ijazah yang belum diambil
kami ganti karena pejabatnya masih ada. Kasihan para mahasiswa," terang
mantan Dekan FKIP Undar, Jombang ini.
Suhudi pun memperkirakan
kebakaran ini mengakibatkan kerugian hingga Rp 10 miliar. "Barang-barang
elektronik kan banyak, LCD ada 10, komputer, berkas-berkas itu yang nilainya
tinggi," tandasnya.
Untuk kegiatan perkuliahan, pihak
kampus mengaku akan segera merapatkan soal relokasi. Namun ada beberapa lokasi
yang telah disiapkan kampus untuk menampung kegiatan utama mahasiswa FKIP dan
Fisipol Undar tersebut.
"Alternatifnya sebagian
dialihkan ke ruang pascasarjana, sebagian di guest house, mungkin juga di aula.
Karena mahasiswa kita banyak, ada 7 kelas," terangnya.
Kebakaran itu memang
menghanguskan sebagian ruang perkuliahan untuk mahasiswa FKIP dan Fisipol. Kini
tim Labfor Cabang Surabaya telah dikerahkan untuk menyelidiki penyebab
kebakaran ini.