Perawat Papua Jemput
Ibu Hamil Dengan Bulldozer
HARIAN44 - Berbagai kisah dan
pengalaman menjadi perawat pedalaman Papua Barat telah dirasakan Novita Gobay,
Amd, Kep. sejak ia mulai bertugas. Salah satunya yang begitu membekas di
ingatannya ialah saat mencoba menolong warga kampung yang ingin melahirkan.
"Iya saya pernah jemput ibu
hamil yang dengan bulldozer karena saat itu sedang tidak ada kendaraan sama
sekali selain ini," ujar wanita yang akrab disapa Novi saat diwawancarai HARIAN44, di sela Seminar Nasional Peluang dan Tantangan SDM Kesehatan di
Era Revolusi Industri 4.0 di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (15/12/2018).
Novi mengatakan pada suatu ketika
saat ia bertugas, salah seorang warga melapor ada wanita hamil yang hendak
melahirkan. Akibat jarak antara rumah warga tersebut dan klinik tempat ia
bekerja cukup jauh dan keadaannya di daerahnya itu sangat sulit akan kendaraan,
maka ia mau tidak mau harus mengambil tindakan yang cepat.
"Kondisinya di daerah sulit
yang namanya kendaraan, salah satu kendaraan yang biasa digunakan masyarakat
sana itu motor. Nah motor juga ada hanya bila hanya ada kapal yang membawanya.
Mobil perusahaan pun sedang tidak ada, akhirnya saya jemput ibu itu dengan
mobil proyek besar itu," jelas Novi.
Kemudian saat Novi melihat
kondisi ibu hamil tersebut ternyata air ketubannya sudah pecah dan sangat
kering. Persoalan baru muncul saat diketahui bahwa masyarakat sekitar masih
mempercayai jasa dukun beranak. Setibanya di sana Novi pun sempat bersitegang
dengan dukun beranak yang ingin mencoba untuk membantu ibu tersebut untuk
melahirkan.
"Wah pas saya lihat sudah
kering betul kering itu air ketubannya sudah pecah sejak pagi nampaknya. Bila
tidak ketahuan sama saya, mungkin dia sudah sama dukun beranak. Ia sudah ingin
melahirkan saja dengan dukun beranak itu. 'Mama biasa tangani ini' kata dukun
beranak itu kepada saya. Namun saya kasih penjelasan bahwa kondisinya itu
seperti apa dan lebih baik untuk bagaimana," ucap Novi.
Namun pada akhirnya ibu tersebut
memahami kondisinya saat diberi penjelasan oleh Novi dan ia segera diantar Novi
menggunakan bulldozer menuju pantai dan berganti menggunakan longboat menuju
rumah sakit agar mendapat penanganan yang tepat.