Polisi Lamongan
BerAmal Lewat Jualan Pohon Bidara
HARIAN44 - Seorang anggota
kepolisian di Kabupaten Lamongan rela berjualan pohon bidara di tengah-tengah
kesibukannya. Menariknya, uang hasil penjualan pohon-pohon itu ia sumbangkan
untuk warga yang kurang beruntung.
Namanya Bripka Purnomo. Ia
berdinas di Satlantas Polsek Babat. Di sela-sela kesibukannya, Purnomo juga
berjualan pohon Bidara Arab.
"Saya tidak semata-mata
jual, tapi saya mengajak pembeli untuk bersedekah," kata Purnomo dalam
perbincangannya dengan HARIAN44, Jumat (14/12/2018).
Purnomo menuturkan, ia memperoleh
pohon-pohon Bidara Arab setinggi lebih kurang 25 cm itu dari Sidoarjo dengan
harga Rp 40 ribu perpohon.
Namun sebelum menjualnya, Purnomo
menawarkan pohon ke calon pembeli dengan 'iming-iming' sedekah. Ia
terang-terangan mengatakan bila calon pembeli berkenan membayar sebesar Rp 60
ribu untuk setiap pohonnya, maka itu artinya mereka juga bersedekah.
Sembari jualan, Purnomo juga
mencoba mendekatkan sosok polisi dengan masyarakat. Caranya, ia mengenalkan
pohon Bidara Arab yang ia jual dengan sebutan 'Bidara Polisi'.
"Bidara Arab sengaja saya
kasih nama Bidara Polisi biar bisa merubah mindset kalau polisi bisa baik dan
bisa mengajak masyarakat berbagi dengan warga yang kurang mampu," kata
Purnomo.
Untuk memperluas jaringan
penjualannya, Purnomo juga memanfaatkan media sosial.
"Apa yang saya dan komunitas
saya ini, semata-mata untuk memberi inspirasi pada yang lain bahwa banyak jalan
untuk membantu sesama," tandasnya.
Purnomo juga memastikan semua
uang hasil penjualan pohon Bidara ini didonasikan kepada warga yang
membutuhkan. Salah satunya M. Rizqi Ulinnuha, balita anak pasangan Suzudi dan
Hayati, warga Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi yang sedang tergolek sakit
beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah dari pohon
Bidara ini kami sudah menyerahkan donasi ke sejumlah pihak yang membutuhkan
bersama komunitas kami," terang Purnomo.
Saat ini, Purnomo mengaku sedang
giat berjualan pohon yang dikenal luas karena khasiat pengobatannya itu agar
dapat menyumbangkan sebuah kursi roda untuk seorang anak yang mengalami
kelainan sejak lahir di Lamongan.