Harga Premium Hanya
Turun Rp100, Wajar?
HARIAN44 - Harga bahan bakar
minyak (BBM) jenis Premium mengalami penurunan sebesar Rp 100 per liternya.
Penurunan ini lebih rendah dibandingkan dengan harga pertamax yang bisa turun
hingga mencapai Rp 800 per liter.
Wajarkah Turunnya harga Premium
tersebut dilakukan?
Direktur Eksekutif Research
Institute for Mining and Energi (ReforMiner) Komaidi Notonegoro menjelaskan
penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan adalah hal yang tepat.
Dia menyampaikan, memang
penurunan untuk Pertamax cs lebih besar daropada dengan penurunan harga Premium
yang hanya Rp 100.
"Untuk nilai penurunan saya
kira relatif, karena keduanya memiliki kualitas yang berbeda. Non subsidi dalam
hal ini Pertamax ialah pertimbangan bisnis murni," ujar Komaidi saat
dihubungi harian44, Senin (11/2/2019).
Kemudian untuk Premium memang
tidak memiliki kualitas pertimbangan bisnis. Namun karena ada pertimbangan daya
beli masyarakat di dalamnya.
"Saya kira wajar penurunan
yang terjadi saat ini. Kan harga minyak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS saat ini memungkinkan untuk melakukan penurunan harga bahan bakar minyak
(BBM)," kata Komaidi
Sebelumnya Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sejalan
dengan itu harga jual Premium untuk di Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga
diselaraskan dengan di luar Jamali. Sehingga, harga Premium di Jamali turun Rp
100 dari sebelumnya Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 per liter.
"Adapun untuk yang Premium,
Pertamina juga telah menurunkan harganya menyesuaikan harga dengan harga di
Jawa, Bali," katanya di Kementerian ESDM Jakarta.