HARIAN44 - Calon pendeta yang berasal dari Nias, dibunuh. Korban sempat diperkosa oleh pelaku. Begini kronologinya.
Korban yang merupakan calon pendeta pergi bersama seorang anak berusia 9 tahun ke Pasar Jati untuk belanja sayur. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor Pukul 16.00 WIB, melintasi perkebunan kelapa sawit.
Sekitar Pukul 17.00 WIB, keduanya pun pulang dan melewati jalan yang sama. Setiba di areal perkebunan sawit yang sepi, mereka dihadang dengan kayu balok. Keduanya pun berhenti di tengah jalan.
Kemudian, pelaku yang diduga berjumlah dua orang keluar dari kebun sawit dan menghampiri korban. Kedua pelaku itu menggunakan penutup wajah dan langsung memaksa korban bersama sang bocah untuk masuk ke kebun.
Keduanya diikat dan dicekik. Kemudian sang anak dibuang di lokasi yang tidak jauh dari lokasi penghadangan.
"Untuk anak berinisial N ini, mungkin para pelaku tidak tahu jika dia selamat, kondisinya pun masih sangat trauma karena dia diikat," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi.
Tidak hanya sammpai di situ, kedua pelaku pun langsung membawa calon pendeta ke lokasi berbeda dengan jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi awal bocah dibuang. Kedua pelaku diduga langsung memperkosa dan membunuh korban.
"Dugaan kuat korban diperkosa, tetapi kami udah buat surat untuk dilakukan visum. Minimal visum luar dululah ya," jelas Supriadi.
22.00 WIB
Pukul 22.00 WIB bocah berusia 9 tahun itu sadar. Dia pun melepaskan tali yang mengikat dua tangannya dalam kondisi yang sangat gelap di dalam kebun sawit.
Sang bocah lalu berlari ke rumah melewati perkebunan sambil terus menangis. Jarak dari lokasi ke rumahnya diperkirakan sekitar 1 KM lebih dan tidak ada permukiman warga di dekat sana.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, anak ini sampe rumah. Dia bilang 'Tante diculik di kebun' kepada orang tuanya dan bilang dirinya juga sempat di ikat," kata salah seorang warga, Arisman Manao.
Mendengar keterangan dari korban selamat, warga langsung melakukan pencarian di lokasi yang ditunjuk. Semua lokasi yang ada di perkebunan ditelusuri satu-persatu oleh warga sekitar.
04.30 WIB
Sekitar Pukul 04.30 WIB, calon pendeta itu akhirnya ditemukan. Namun saat ditemukan kondisinya sudah tidak bernyawa dan setengah telanjang di semak belukar PT PSM, Sungai Baung.
"Diduga kuat korban diperkosa sebelum dibunuh karena ditemukan dalam keadaan tidak pakai celana," kata Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Syaputra.
Polisi kini telah melakukan olah TKP dan visum terhadap korban. Polisi menyebut pelaku ada dua orang yang diduga orang dekat dan sedang diburu tim Satreskrim Polres OKI.
Pukul 22.00 WIB bocah berusia 9 tahun itu sadar. Dia pun melepaskan tali yang mengikat dua tangannya dalam kondisi yang sangat gelap di dalam kebun sawit.
Sang bocah lalu berlari ke rumah melewati perkebunan sambil terus menangis. Jarak dari lokasi ke rumahnya diperkirakan sekitar 1 KM lebih dan tidak ada permukiman warga di dekat sana.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, anak ini sampe rumah. Dia bilang 'Tante diculik di kebun' kepada orang tuanya dan bilang dirinya juga sempat di ikat," kata salah seorang warga, Arisman Manao.
Mendengar keterangan dari korban selamat, warga langsung melakukan pencarian di lokasi yang ditunjuk. Semua lokasi yang ada di perkebunan ditelusuri satu-persatu oleh warga sekitar.
04.30 WIB
Sekitar Pukul 04.30 WIB, calon pendeta itu akhirnya ditemukan. Namun saat ditemukan kondisinya sudah tidak bernyawa dan setengah telanjang di semak belukar PT PSM, Sungai Baung.
"Diduga kuat korban diperkosa sebelum dibunuh karena ditemukan dalam keadaan tidak pakai celana," kata Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Syaputra.
Polisi kini telah melakukan olah TKP dan visum terhadap korban. Polisi menyebut pelaku ada dua orang yang diduga orang dekat dan sedang diburu tim Satreskrim Polres OKI.