HARIAN44 - Pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol sering menjadi penyebab kecelakaan. Mengurangi risiko kecelakaan mengemudi saat kondisi mabuk, Volvo akan meluncurkan sistem yang mampu mendeteksi pengemudi yang tidak fokus maupun sedang dalam pengaruh alkohol atau mabuk saat berkendara.
Melalui siaran pers yang dipublikasikan, Volvo akan memaksimalkan fungsi kamera di model kendaraan mereka selanjutnya. Dengan sensor kamera itu mobil dapat memonitor dan mengevaluasi tingkat responsif dari sang pengemudi.
"Ketika berbicara mengenai safety, tujuan utama kami adalah menghindari yang namanya kecelakaan secara menyeluruh dibandingkan mengurangi dampak ketika kecelakaan terjadi. Dalam kondisi ini, kamera akan memonitor kebiasaan pengemudi yang bisa berpotensi berujung pada kecelakaan," ujar Senior Vice President Research and Development Volvo, Henrik Green.
Detail spesifik bagaimana cara kerja sistem ini belum sepenuhnya dijelaskan. Berdasarkan teorinya, kamera akan menangkap pergerakan mata pengemudi apakah tertutup atau tidak fokus ke jalanan dalam jangka waktu tertentu. Selain kamera, mobil juga akan mengevaluasi manuver yang dilakukan oleh pengemudi dan mendeteksi ada ketidakstabilan seperti teknologi lane keeping assistance yang sudah ada saat ini.
Jika mobil mendeteksi pengemudi tidak fokus atau terdistraksi, mobil akan mengambil beberapa kemungkinan mulai dari mengurangi kecepatan hingga berhenti jika perlu. Mobil Volvo ini juga bisa menghubungi panggilan darurat apabila dibutuhkan.
Beberapa perusahaan mobil sudah ada yang merencanakan hal serupa, namun kelihatannya Volvo menjadi yang pertama siap mengantarkan produk ini terlebih dahulu ke pasaran. Bersamaan dengan pemberitaan ini, Volvo juga akan membatasi kecepatan kendaraannya menjadi 180 km/jam saja.
Volvo akan mengimplementasikan teknologi pada tahun 2020 mendatang pada platform generasi terbaru mereka SPA2.