Kisah Seorang Bocah Pantang Pulang Sebelum Gorengan Habis Terjual

https://harian44.blogspot.com/2019/04/kisah-seorang-bocah-pantang-pulang.html

Harian44 - Akhir-akhir ini jagat maya Cilacap dan sekitarnya riuh oleh unggahan tentang seorang bocah penjual gorengan yang baru kelas 4 SD. Yang membuat lebih nelangsa terkadang bocah kecil ini mengajak adiknya yang mestinya lebih muda.

Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun Callista Khanza Sport. Ia menyertakan satu foto dan satu video untuk menceritakan nasib bocah bernama Wulan yang disebutnya bersekolah di SD Negeri Petungan, Cilacap.

Ia berkisah, ibunda Wulan bekerja di Malaysia dan tak pernah pulang. Sementara ayah bocah penjual gorengan ini tak bekerja alias pengangguran.

Di Cilacap, Wulan dan sang adik tinggal bersama tante dan neneknya. Tiap pukul 17.00 WIB, Wulan mesti berangkat menjual gorengan.

Yang membuat terenyuh, Wulan, si bocah penjual gorengan ini tak diperbolehkan pulang jika dagangannya belum habis. Makanya, terkadang bocah kecil ini harus berjualan hingga pukul 12 malam.

Uang hasil jualan gorengan diserahkan seluruhnya kepada si tante. Wulan hanya dikasih uang saku Rp 2.000 dari hasil keringatnya itu.

Sekilas, dalam video berdurasi 29 detik itu, perekam video bertanya soal ayah si bocah yang berjualan gorengan. Bocah itu menjawab dengan polos bahwa ayahnya tak bekerja.

Sementara, seseorang lain yang hanya terdengar suaranya juga bertanya apa saja yang dijual si bocah dan berapa harganya. Si bocah menjawab bahwa yang dijualnya adalah lemper dengan harga Rp 2.500.

Perekam video juga bertanya sekolah si bocah penjual gorengan yang disebutnya bersekolah di Petungan. Dia juga menyatakan bahwa sebelum gorengan habis terjual, si bocah tak diperbolehkan pulang oleh tantenya.

pokerjingga.me