Harian44 - Pada survei perbankan Indonesia atau biasa disebut dengan nama singkatan SPI
menyatakan bahwa pada kuartal II tahun ini akan terjadi kenaikan pada bunga kredit.
Dari hasil laporan survei tersebut yang diterbitkan Bank Indonesia atau BI hal ini sejalan dengan
kenaikan pada suku bunga dana. Suku bunga dana yaitu ialah bunga yang akan diberikan untuk
simpanan yang ada di bank, mulai dari tabungan biasa hingga juga deposito.
Karena hal tersebut, rata-rata suku bunga kredit rupiah juga akan mengalami peningkatan, terutama
untuk kredit konsumsi dan juga kredit modal kerja.
"Pada kuartal II tahun ini, suku bunga kredit konsumsi diperkirakan akan meningkat masing-masing 6 basis poin menjadi 12,91% dan kredit modal kerja juga akan naik 1 basis poin menjadi 11,38%,"
ditulis keterangan tersebut dikutip pada hari senin pada tanggal 22/04/2019.
Dan juga untuk jenis kredit konsumsi, kenaikan suku bunga terjadi pada kredit kendaraan sepeda
motor yang naik 3 basis poin dan juga bunga kartu kredit naik 1 basis poin. Dan sementara itu untuk
kredit kepemilikan rumah atau apartemen hingga kredit multiguna diprakirakan akan turun.
Kemudian disebutkan juga suku bunga kredit investasi justru diprakirakan akan turun menjadi 4 basis
poin yang menurun sebesar 11,51%.
Data Bank Indoneisa juga menyebutkan pada tahu 2019 ini pertumbuhan kredit diprediksi tumbuh
11,6% lebih rendah dibandingkan periode 2018 lalu yang senilai atau sebesar 12,1%. Pertumbuhan ini sejalan dengan optimisme atau menguatnya pertumbuhan ekonomi tahun 2019 ini dan relatif
rendahnya risiko penyaluran kredit.
Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) pada 2019 diprakirakan akan menjadi naik dibandingkan
pada tahun sebelumnya.
"Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) yang dihimpun dari DPK pada tahun 2019 ini
sebesar 94%, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 91,7%. Optimisme prakiraan pertumbuhan
DPK didorong oleh kenaikan suku bunga dana dan juga kenaikan atau peningkatan pelayanan bank
kepada nasabah," ujarnya.
