Dua orang muda dari Pekanbaru Melemparkan Mercon di Kantor Polisi



Harian44 -  Kenakalan remaja di kota Pekanbaru, Riau, semakin mengkhawatirkan. Selain melakukan kejahatan, dimulai dengan perkelahian yang mengarah pada pembunuhan dan kejahatan, bahkan mereka juga berani pergi ke markas polisi setempat dengan petasan.

Dalam kasus petasan ini , dua orang tertangkap setelah berkejar kejaran dengan polisi di Jalan Jenderal Sudirman. Keduanya di bawa ke Cabang Investigasi Kriminal untuk penyelidikan lebih lanjut.

Fadly Munzir Ismail, wakil direktur kepolisian Kepolisian Daerah Riau, mengatakan serangan petasan di halaman markas besar kepolisian berlangsung pada Kamis malam, 9 Mei 2019. Beberapa anggota yang berjaga tentu saja dikejutkan. oleh ledakan ini.

"Pukul 23.00, WIB terjadi, tepat ketika kami melakukan razia balap liar" kata Fadly.

Fadly mengatakan kedua remaja itu adalah mahasiswa. Keduanya nekat melakukannya demikian sebagai balasan kepada petugas karena dalam beberapa hari terakhir rajin merazia balap liar.

"Mungkin mereka tidak terima, tidak suka (dengan kegiatan ini), itu sangat memprihantinkan karena dia masih siswa duduk di bangku SMP," tambah Fadly.

Selain itu, Fadly menambahkan, polisi juga menyita dua sepeda motor pelajar dan dibawa ke Markas Besar Kepolisian Daerah Riau. Berkenaan dengan status, apakah mereka dipulangkan dan mereka mencapai kesepakatan atau prosedur peradilan, Fadly tidak diberitahu.

"Prosesnya dipercayakan ke Cabang Investigasi Kriminal, dan tidak ada senjata tajam yang ditemukan pada saat yang sama," kata Fadly.

Menurut Fadly, tingkat kejahatan di kalangan mahasiswa Pekanbaru telah meningkat secara dramatis. Dalam beberapa hari terakhir, ada insiden yang melibatkan remaja, termasuk perkelahian yang mengakibatkan kematian.

Namun, Fadly menolak istilah geng motor. Dia mengatakan tidak ada geng motor di Pekanbaru, meskipun kejahatan itu masih dilakukan dalam kelompok dengan sepeda motor.

"Jika bibit mengarah ke geng pengendara motor ada , misalnya  berapa waktu lalu di Tampan dan menyerang staf Kepolisian Daerah Riau beberapa waktu lalu," kata Fadly.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan bibit bibit tersebut, polisi di Pekanbaru semakin aktif dalam penggerebekan sejak awal Ramadhan. Operasi ini melibatkan polisi lalu lintas, Brimob dan penyelidik kriminal.

 http://pokerjingga005.com/


"Tujuannya juga untuk mengantisipasi keberadaan balapan liar di berbagai tempat di Pekanbaru," kata Fadly.

Selain balapan liar, operasi ini menargetkan trondol dan knalpot sepeda motor, termasuk tempat-tempat di mana remaja berkumpul setelah berbuka puasa. Bar tepi jalan akan diawasi dengan ketat.

"Kami pergi ke sana, meminta kelengkapan berkas kendaraan atau memeriksa bagasi untuk mengantisipasi keberadaan senjata tajam," katanya.

Fadly mengatakan pelanggaran lalu lintas di Pekanbaru, terutama di malam hari, sangat memprihatinkan. Ini mengganggu ketertiban umum dan keamanan.

"Terutama mereka yang melakukan ibadah Ramadhan terganggu oleh balap liar ini, semoga akan ada efek jera, orang tua juga akan menjaga anak-anak mereka, jangan sampai ke polisi," kata Fadly.