Gagal Panen Saat Ramadan Karena Pasar Mandiraja Kebakaran


Harian44 - Bagi pedagang di pasar tradisional, Ramadan adalah saat saat yang ditunggu-tunggu. Di bulan itu lah, pengunjung pasar membludak lantaran tingginya kebutuhan barang.

Tetapi, bagi pedagang Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Ramadan kali ini mungkin akan berbeda. Ini setelah kebakaran Pasar Mandiraja, 3 Maret 2019 lalu.

Akibat kebakaran itu, sebagian pedagang di lapak dalam tak berjualan lagi. Sebagian lainnya, tetap berjualan di sekitar pasar yang terbakar, meski dengan persiapan ala kadarnya.

Pemerintah menjanjikan akan membangun pasar ini seperti sediakala, bahkan lebih bagus. Tetapi, untuk sampai ke tahap itu, tentu butuh anggaran besar.

Solusi diputuskan. Pedagang akan direlokasi ke pasar sementara yang letaknya tak jauh dari pasar lama, sembari menunggu pembangunan Pasar Mandiraja.

Dua bulan usai kebakaran pasar, pasar relokasi yang dijanjikan itu telah siap ditempati, persis sebelum Ramadan tiba. Ini tentu menjadi berkah bagi pedagang Mandiraja.

Hanya saja, pedagang pun sadar, nyaris mustahil untuk mencapai omzet seperti Ramadan dan Lebaran Idul Fitri seperti tahun-tahun sebelumnya. Pedagang maupun pengunjung pasar mesti beradaptasi dengan lingkungan pasar baru yang fasilitasnya amat minim.


Setiap pedagang hanya menerima jatah lapak seukuran 2x2 meter. Lapak sempit itu juga tak dilengkapi dengan pintu atau dinding penyekat.

Pedagang korban kebakaran pasar Mandiraja ini harus mengusahakan sendiri kelengkapan bangunan itu sehingga layak ditempati. Mereka tentu harus merogoh ongkos lebih untuk melengkapi peralatan yang diperlukan.