Semburan Lava Gunung Meluncur Sejauh 450 Meter Ke Hulu Kali Gendol


Harian44 - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Jawa Tengah ini dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan satu kali guguran lava pijar sejauh 450 meter. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau dapat di sebut dengan nama pendek (BPPTKG), guguran lava pijar itu meluncur pada hari Minggu pada tanggal (19/5/2019).

Kepala BPPTKG yang bernama Hanik Humaida melalui keterangan resminya ia menyatakan, guguran lava itu terpantau melalui CCTV yang ada dekat sana dengan mulai pukul 00.00-06.00 WIB itu mengarah ke Hulu Kali Gendol.

Selain semprotan lava, Gunung Merapi itu juga mengalami 8 kali gempa guguran dengan amplitudo yang diukur hingga sebesar 4-18 mm selama 35-78 detik dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo sebesar 3-4 mm selama 9-9.6 detik.

Sementara itu, hasil pengamatan pada visual periode itu menunjukkan adanya asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi juga ada 50 meter yang terdapat di atas puncak kawah.

Angin di Gunung Merapi itu bertiup sangat lemah ke arah timur laut dan juga arah barat. Suhu di udara adalah 14-18 derajat celcius dengan kelembaban udara sebesar 46-97 persen, dan tekanan udara 568-709 mmHg.


Baca Juga : Ditemukan Teroris Di Bogor Dengan Bukti Banyaknya Bahan Peledak


Gunung Itu Juga Sudah Berstatus Waspada

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 2 yakni bisa dibilang Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan juga penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut.

Sehubungan semakin jauhnya jarak meluncurnya awan panas guguran Merapi tersebut, BPPTKG menghimbau warga yang tinggal di dekat kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaanmya terhadap gunung itu.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing dengan isu-isu mengenai letusan Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau juga bisa menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial dari BPPTKG.