Harian44 - Malaysia kini akan menjadi pihak yang paling diuntungkan oleh lesunya yakni saat ini untuk sektor pariwisata Indonesia akibat melonjaknya harga tiket penerbangan indonesia ke malaysia itu, kata Ketua Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah.
"Sekarang wisatawan sudah mulai beralih dari destinasi di Indonesia yang akan berwisata untuk menuju ke destinasi di Malaysia karena memang dibilang lebih murah. Kalau punya dana sedikit berlebih, mereka pilihlah Thailand bahkan untuk Korea Selatan dibandingkan destinasi ke Jawa ataupun Bali," katanya di yang dibilang di Padang, pada hari Kamis kemarin tanggal 13/6.
Kecenderungan itu, menurut dia, sangatlah terasa di Sumatera Barat. Wisatawan yang sebelumnya banyak membeli paket wisata ke destinasi favorit di Jawa ataupun Bali sudah mulai beralih dan memilih pergi ke Malaysia.
"Sekarang Pengantin baru yang dulunya memilih bulan madu dan berwisata ke Bali, saat ini juga sudah mulai ada yang memilih Maldives (Maladewa), karena biaya yang dikeluarkan relatif tidak bedajauh," katanya.
Baca Juga : Anti Mainstreamnya Seorang Lelaki Memberikan Hadiah Lautan Untuk Pacarnya
Dari pada hanya untuk memaksakan si penjual tiket dengan paket wisata domestik karena harga komponen tiket pesawat yang mahal. Perusahaan juga sedang dalam menjalankan Wisata di Sumbar, menurut dia, juga lebih enak unguk menjual paket ke luar negeri disana, dengan sesuai selera pasar.
Dulunya paket wisata domestik boleh dikatakan sangatlah minim sekali, bisa dibilang atau dikatakan tidak ada lagi. yang dulunya Ia menyebut paket wisata ke Malaysia itu hanya beberapa seaja sebesar atau sekitar 20 paket sebulan, yakni sekarang melonjak tinggi bisa sampai 70 paket.
Mereka sangat-sangat mendapatkan panen sementara kita yakni sekarang ini tumbang dan juga anjlok "Mitra yang terdapat di Malaysia sudah menginformasikan bahwa paket wisata ke negara itu sangat naik dan tinggi hingga 300 persen," kata Ian.
Kondisi ini, menurut dia sangatlah ironis, mengapa seperti itu ? , karena Sumbar sebenarnya sedang berbenah dan mengembangkan destinasi wisata untuk menjaring wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Ia yakin banget untuk wisatawan dapat mencapai target kunjungan wisatawan Nusantara di Indonesia tahun ini sangat jeblok, tidak sampai lima puluh persen dari tahun lalunya.
"Semua juga sangatlah hancur karena tiket penerbangan domestik yang melonjak makin mahal," ujarnya.