Fakta Penyerangan Polsek Wonokromo


harian44 - Anggota Polsek Wonokromo Aiptu Agus Sumartono serta anggota piket reskrim Polsek Wonokromo Briptu Febian telah mendapat serangan bersenjata tajam dari seorang pria yang diketahui sebagai IM pada Pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Yang telah mengakibatkan, mereka harus dirawat di UGD RKZ Surabaya. Korban telah di kabarkan mengalami luka di tangan, pipi sebelah kanan dan kepala bagian belakang.

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung menyatakan bahwa, sekitar pukul 16.45 WIB, pelaku di duga telah berpura-pura sebagai pelapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Namun, masih belum jelas apa yang hendak dilaporkan tersebut.

" Pada saat itu, pelaku langsung menyerang korban dengan senjata sajam (senjata tajam-red) hingga berhasil terkena tangan dan kepala," cakap Barung, Sabtu, (17/8/2019).

Berikut ini adalah beberapa fakta peristiwa terjadi penyerangan anggota Polsek Wonokromo, Surabaya yang dihimpun harian44 :

Motif Belum Diketahui

Sampai saat ini, motif yang di rencanakan dari pelaku penyerangan anggota polisi di Polsek Wonokromo, Surabaya yang berinisial IM ini masih belum diketahui. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

" Sampai saat ini juga pelaku sedang diinterogasi. Motif apa yang sedang didalami dan juga di nanti akan dijelaskan," ucapnya di sela-sela setelah meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Mapolsek Wonokromo.

Sementara itu, setelah adanya peristiwa tersebut Mapolsek Wonokromo juga telah dijaga ketat oleh para anggota Kepolisian dan tidak ada sembarang orang yang bisa masuk.



Sejumlah warga juga ikut terlihat berkerumun untuk melihat dari jarak dekat situasi di sekitar markas polisi yang bersebelahan dengan Terminal Joyoboyo tersebut.

Pelaku Dibawa Densus


Pria yang berusia 30 tahun ini di ketahui berinisial IM, pelaku yang melakukan pembacokan Aiptu Agus anggota SPKT Polsek Wonokromo serta anggota piket reskrim Briptu Febian, saat ini sudah dibawa oleh Densus 88.

Kapolrestabes dari Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menjelaskan bahwa, untuk Densus 88 saat ini sedang melakukan penyelikikan IM dan beberapa jaringan terorisnya.

Sementara itu, untuk Kabid Humas Polda Jatim Kombes PolFrans Barung Mangera juga menambahkan bahwa, untuk pelaku yang berinisial IM saat ini sedang di bawa oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

" Sementara ia telah diduga melakukan amaliyah. Indikator dari amaliyah itu hasil dari pembelajaran yang disampaikan pelaku tadi," ucap Barung.

Barung menegaskan bahwa untuk pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan secara komprehensif terhadap yang terduga teroris. " Pelaku yang melakukan penyerangan itu perseorangan," ucap Barung.

Diduga Belajar Terorisme Lewat Facebook Aman Abdurrahman


Pelaku dari peristiwa pembacokan Aiptu Agus anggota SPKT Polsek Wonokromo dan anggota piket reskrim Briptu Febian, Imam Mustofa (IM) diduga telah mempelajari system terorisme melalui konten a/n Aman Abdurrahman.

Kabid Humas Polda dari Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera telah mengatakan bahwa hasil dari pemeriksaan sementara pelaku diketahui belajar dari medsos yang dimilikinya. " Pelaku di duga belajar dari media sosial Facebooknya," ucap Barung, Sabtu (17/8/2019).

Barung Mangera juga ada menyampaikan, untuk pelaku yang berinisial IM itu saat ini dibawa oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dari Polsek Wonokromo.

" Sementara itu juga telah diduga melakukan amaliyah. Indikator amaliyah itu hasil dari pembelajaran yang disampaikan pelaku tadi ," kata Barung, Sabtu (17/8/2019).

Barung lanjut menegaskan bahwa untuk pihaknya yang tengah melakukan penyelidikan secara komprehensif. " Pelaku yang melakukan penyerangan itu perseorangan saja," lanjutnya Barung.

Polisi Periksa Istri dan Anak Pelaku


Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri telah membawa seorang perempuan yang berinisial F, yang juga telah diduga istri dan dua anak dari pelaku IM. Hal itu dilakukannya setelah mengembangkan penyidikan yang ada di rumah kos pelaku berlokasi di jalan Sidosermo IV gang I nomor 10 A, Surabaya.



IM juga telah diketahui, sekitar 10 hari yang lalu ia ada berangkat dari tempat tinggalnya di Sumenep menuju ke rumah kos nya yang ada di di Surabaya, hanya dengan menggunakan angkutan umum bus. Pelaku yang menyerang para anggota dari Polsek Wonokromo yang juga dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Bahkan akhir-akhir ini, pelaku sempat terlihat makin keras tentang pemahaman keagamaannya.