Bertemu dengan Mendes, Tito Karnavian akan Usulkan Dana Desa Gunakan Sistem IT
Harian44 - Menteri Dalam Negeri bernama Tito Karnavian bertemu dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Pertemuan akan digelar secara tertutup di ruang kerja Tito di Gedung A Kemendagri, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Tito akan menjelaskan bahwa keduanya membahas tentang optimalisasi pemanfaatan dana desa. Di mana menurutnya memiliki peran yang sangat besar dalam Program Prioritas Nasional Presiden Jokowi.
Pertemuan tadi itu dalam rangka membahas tentnag optimalisasi pemanfaatan dana desa. Kita tahu, masih banyak sekali permasalahan dana desa yang memerlukan sebuaj sinergi antara kementerian maupun lembaga, dan ini adalah salah satu bentuk kerja sama antara Kemendagri dan Kemendes PDTT untuk optimalisasi dana desa," jelas Tito.
Menurut dia, pembinaan dan pendampingan dana desa juga bisa menjadi salah satu poin dalam pembahasan tersebut. Peningkatan untuk pengelolaan dana desa berbasis IT, menjadi salah satu opsi dalam mengawal sebuah optimalisasi dana desa.
"Kami juga menyimpulkan perlu dilakukannya pembinaan dan pendamping dana desa terutama peningkatan pengelolaan dana desa yang berbasis IT. Nantinya bagi desa yang serapannya rendah maka Kemendes akan segera melapor ke Kemendagri, agar dilakukan pembinaan," tuturnya
Dalam pertemuan ang dilangsungkan tersebut Mendagri juga didampingi Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Nata Irawan.
Sementara itu Mendes PDTT juga hadir bersama dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT Anwar Sanusi, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Taufik Madjid, dan Harlina Sulistyorini selaku Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Perdesaan.
Ancam akan Bekukan Dana Desa
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali sempat menyinggung keberadaan desa fiktif yang menerima program dana desa dari pemerintah. Hal itu disampaikannya ketika melakukan sosialisasi kepada kepala daerah terkait dengan kasus Transfer ke Daerah serta Dana desa Tahun Anggaran 2020.
"Hari ini kita bicara desa fiktif ada kan? desa yang disebut desa siluman. Desa yang memang saya tidak terlalu peduli jumlahnya tapi ini kan menggambarkan sebuah fenomena," kata dia dalam sambutannya, di Kantor DJP, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Melihat fenomena tersebut, lantas Sri Mulyani akan mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk sangat berhati-hati. Karena dengan dana desa yang ditransfer langsung ke daerah dan desa, maka akan muncul banyak oknum yang memanfaatkan situasi tersebut.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negari dan Kementerian Desa daerah Tertinggal juga terus bekerja keras untuk merapihkan kembali data base penerima dana desa pada tahun ini. Apabila ditemukan kejanggalan maka akan dibekukan.
"jikasaja ada daerah yang ketahuan ada dana desa yang ternyata desanya tidak legitimate, ya kita bekukan pastinya. kalau sudah terlanjur transfer ya kita harus ambil lagi, melalui siapa? ya pemerintah daerahnya dong," Ucap nya